SUBANG-Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Subang mencatat adanya penurunan angka pernikahan dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini memicu perhatian dari Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam yang langsung mengambil langkah strategis dengan memperkuat program bimbingan dan sosialisasi terkait pernikahan.
Menurut Staff Bimas Islam Kemenag Subang, Adeng Permana, penurunan angka pernikahan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya usia ideal menikah, persoalan ekonomi, dan perubahan pola pikir masyarakat.
"Generasi muda kini lebih fokus pada pendidikan dan karier. Namun, kami juga melihat adanya ketidaksiapan dalam memahami esensi pernikahan yang menjadi tantangan tersendiri," ungkapnya.
Sebagai respon, Bimas Islam Kemenag Subang mengintensifkan program bimbingan pranikah yang bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada calon pengantin (Catin) tentang makna dan tanggung jawab pernikahan.
Selain itu, sosialisasi mengenai pentingnya pernikahan yang sehat dan harmonis juga gencar dilakukan melalui berbagai media, penyuluhan, dan kerja sama dengan tokoh agama serta masyarakat.
Salah satu program unggulan yang diluncurkan adalah Bimbingan Perkawinan Pra Nikah (Bimwin), yang tidak hanya membahas aspek agama, tetapi juga keterampilan membangun rumah tangga yang harmonis.
"Kami ingin memastikan calon pengantin siap secara mental, spiritual, dan finansial untuk menjalani kehidupan pernikahan," ujarnya.
Adeng menambahkan, bahwa dengan langkah-langkah strategis ini angka pernikahan di Subang dapat kembali meningkat, sekaligus menciptakan keluarga yang lebih berkualitas.
Pihak Bimas Islam menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, demi mewujudkan generasi yang berkualitas.(znl/sep)
