Daerah

Rumah Warga Dian Anyar Ambruk Akibat Pergerakan Tanah di Purwakarta

Wakil Bupati Purwakarta
Wakil Bupati Purwakarta Abang Ijo Hapidin saat meninjau rumah warga di Perumahan Dian Anyar, Kelurahan Cisereuh, Kabupaten Purwakarta yang mengalami rusak parah akibat pergerakan tanah.(Adam Sumarto/Pasundan EKspres)

PURWAKARTA-Dua unit rumah warga di Perumahan Dian Anyar, Kelurahan Cisereuh, Kabupaten Purwakarta mengalami rusak parah, bahkan satu di antaranya ambruk, Selasa (18/3) sore.

Kejadian ini diduga akibat pergerakan tanah di wilayah tersebut yang terus berlangsung selama sepekan terakhir, Selasa (18/3).

Diketahui rumah yang ambruk miliki warga bernama Radian sedangkan satu rumah lainnya yang rusak parah merupakan milik Fauzan. Rumah Fauzan saat ini terus dipantau oleh pihak pemerintah setempat.

Kepada wartawan, Fauzan menceritakan bagaimana retakan kecil di dinding rumahnya mulai terjadi sejak sepekan lalu saat hujan deras terus mengguyur.

"Minggu lalu sudah mulai retak-retak, tapi kecil. Semakin hari, retakannya semakin besar. Puncaknya tadi malam, sekitar jam 01.30 WIB, pintu rumah saya sudah tidak bisa dibuka dan terdengar suara retakan keras saat saya tendang," kata Fauzan, Rabu (19/3).

Ia juga menambahkan, suara retakan tersebut terus terdengar hingga pagi hari, disertai pergerakan tanah yang semakin kuat. Fauzan bahkan merekam setiap detik pergerakan tanah tersebut sebagai bukti, dengan interval setiap dua menit sekali.

Dia juga menduga, pergerakan tanah ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi yang melanda Purwakarta dalam beberapa hari terakhir. "Mungkin karena hujan terus, air masuk ke tanah yang sudah retak, jadi semakin parah," ujarnya.

Sebelumnya, kata Fauzan, warga sempat berupaya memperbaiki saluran drainase di sekitar pasar bawah, namun upaya warga tersebut tidak membuahkan hasil. 

"Kami sudah berusaha memperbaiki drainase, sudah dinormalisasi, tetapi pergerakan tanahnya tetap terjadi," ucap Fauzan menambahkan.

Dia juga mengungkapkan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta sudah memberikan bantuan kepada warga terdampak.

"Minggu lalu sudah diberikan bronjong dan terpal, hari ini diberikan matras dan selimut," kata Fauzan.

Sementara itu, Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, yang juga turut meninjau lokasi, mengungkapkan, langkah pertama adalah mengevakuasi warga untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut.

"BPBD bersama pihak terkait akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti pergerakan tanah ini," ujarnya.

Abang Ijo juga menjelaskan bahwa salah satu faktor utama adalah aliran air saat hujan besar yang terfokus di lokasi tersebut. Ia pun menekankan pentingnya saluran drainase yang tepat serta pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang kuat.

"Untuk tindak lanjut, sudah diajukan dan semoga Bapak Bupati segera merealisasikan pembangunan TPT kembali di sini," ucap Abang Ijo.

Selain merusak rumah warga, aktivitas pergerakan tanah juga mengancam lokasi pasar yang berada di belakang rumah terdampak.

Dalam upaya menjaga keselamatan warga, Abang Ijo pun mengumumkan bahwa aktivitas di pasar bawah akan dihentikan sementara. "Untuk sementara, pasar bawah akan ditutup demi keamanan warga," kata Abang Ijo.(add)

Terkini Lainnya

Lihat Semua