Goyangan Jaipong Bikin Heboh! Tapi Kamu Tahu Enggak Sebenernya Tarian Ini dari Mana?

Goyangan Jaipong Bikin Heboh! Tapi Kamu Tahu Enggak Sebenernya Tarian Ini dari Mana?
PASUNDAN EKSPRES - Pernah enggak sih kalian nonton pertunjukan seni tradisional terus tiba-tiba ngelihat cewek-cewek pakai kebaya warna cerah, gerakannya lincah banget, dan irama musiknya tuh bikin kaki otomatis ikut goyang? Nah, bisa jadi itu adalah Tari Jaipong! Tapi tunggu dulu, sebelum asal tebak, kalian pernah kepikiran enggak sebenernya Tari Jaipong berasal dari mana? Jangan-jangan selama ini kita cuma tahu tariannya doang, tapi enggak tahu sejarah dan asal usulnya. Padahal, di balik gerakan pinggul yang enerjik dan iringan kendang yang khas itu, ada cerita budaya yang panjang banget dan penuh makna.
Bahkan, asal usul Tari Jaipong ini sempat jadi kontroversi dan sempat juga dilarang, lho! Lho kok bisa? Ya, itulah menariknya. Tari yang sekarang dikenal sebagai ikon Jawa Barat ini dulunya lahir dari sebuah eksperimen seni yang awalnya enggak semua orang langsung suka. Tapi justru dari situ, Jaipong berkembang jadi salah satu tarian tradisional paling populer di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.
Makanya, sebelum kalian cuma asal goyang doang waktu denger musik Jaipongan, yuk kita bahas tuntas sejarahnya, siapa penciptanya, kenapa gerakannya kayak begitu, dan gimana bisa jadi simbol budaya Sunda yang kuat banget. Siap-siap ya, karena cerita Jaipong ini lebih seru dari yang kalian kira!
BACA JUGA: Makna Tari Jaipong: Simbol Dinamika Budaya Jawa Barat yang Penuh Warna
Tari Jaipong Berasal dari Mana? Ini Asal Usul Lengkapnya yang Wajib Banget Kamu Tahu!
Kalau ngomongin budaya Indonesia, rasanya enggak lengkap kalau enggak nyebut yang satu ini: Tari Jaipong. Tari tradisional yang penuh semangat dan enerjik ini bukan cuma soal gerakan tubuh yang memikat, tapi juga punya cerita panjang soal asal-usulnya. Banyak yang penasaran, Tari Jaipong berasal dari mana sih sebenarnya? Apa cuma sekadar tari biasa dari Jawa Barat, atau ada kisah unik di baliknya? Yuk, kita ulik bareng-bareng.
Awal Mula Tari Jaipong: Bukan Sekadar Tari Tradisional Biasa
BACA JUGA: Meriahkan HUT Bhayangkara 79 tahun 2025, Polsek Pusakanagara Gelar Turnamen Catur
Tari Jaipong atau juga dikenal sebagai Jaipongan adalah seni tari yang lahir di tanah Sunda, tepatnya dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Jadi, buat yang selama ini ngira tari ini dari Bandung atau daerah lain, itu kurang pas. Menurut sumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Tari Jaipong memang mulai berkembang dari Karawang sebelum akhirnya meluas ke kota-kota lain di Jawa Barat.
Tari Jaipong pertama kali muncul pada era 1970-an. Penciptanya adalah seniman hebat asal Bandung bernama Gugum Gumbira. Beliau terinspirasi dari seni rakyat seperti Ketuk Tilu, yang dulunya dimainkan oleh masyarakat pedesaan sebagai hiburan selepas panen atau saat pesta rakyat. Dari situ, Gugum Gumbira mulai menyusun pola gerak, iringan musik, dan kostum yang akhirnya melahirkan tari baru bernama Jaipong.
Dalam wawancara eksklusif yang dimuat di laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (kemdikbud.go.id) pada tanggal 26 Juni 2025, disebutkan bahwa Jaipong adalah gabungan dari berbagai elemen lokal: mulai dari pencak silat, wayang golek, hingga seni ronggeng.
Filosofi dan Karakteristik: Lebih dari Sekadar Hiburan
Tari Jaipong enggak cuma soal joget seru dan iringan gendang yang semangat, tapi juga punya makna filosofi mendalam. Gerakannya enerjik, lincah, dan ekspresif banget, jadi bisa menggambarkan semangat serta keberanian perempuan Sunda. Dalam konteks budaya Sunda sendiri, perempuan itu punya peran kuat dalam menjaga harmoni sosial dan budaya.
Karakter khas Tari Jaipong ada pada gerakan tangan yang lentur, pinggul yang dinamis, dan mimik wajah yang ekspresif. Nah, jangan lupa juga soal kostumnya. Penari Jaipong biasanya pakai kebaya warna cerah, dengan aksen manik-manik, dan selendang yang jadi elemen wajib. Musik pengiringnya pun pakai alat tradisional kayak kendang, gong, kecrek, dan suling Sunda.
Salah satu sumber dari kemedikbud.id menyebutkan bahwa Tari Jaipong adalah bentuk modernisasi budaya Sunda tanpa menghilangkan nilai-nilai lokal. Artinya, meski tampilannya dinamis dan mengikuti selera masa kini, akar budayanya tetap kuat nempel.