SUBANG-Musim penghujan sudah turun dan intensitasnya semakin tinggi, hal itu menandai bahwa petani akan segera tanam padi. Itupun ditandai juga dengan berbagai macam kegiatan tradisi masyarakat agraris di pedesaan, seperti ruwatan bumi, sedekah bumi atau nama lain yang tujuannya menyambut tanam padi.
Namun demikian, para petani juga memiliki tradisi saat menunggu musim penghujan turun pada bulan Juli-Agustus. Mereka menaman palawija, seperti jagung, terong, ketimun, kacang-kacangan dan palawija lainnya.
Petani Desa Cidadap Kecamatan Pagaden Barat, Ahmad mengisi kekosongan lahan sawahnya pasca musim panen tanam kedua. Di mana kondisi suplai air kurang memadai, namun bisa ditanami dengan tanaman yang tidak membutuhkan air banyak, hanya sesekali saja.
Salah satu tanaman yang kerap ditanam petani saat musim kering salahsatunya adalah "Jagung". Komoditas jagung yang bersifat kuat tahan air, dalam arti tak butuh banyak air, dan masa tanam hingga panen hanya sekitar 2,5 hingga 2 bulan. "Ya kan kita ngisi lahan kosong, dan juga ngisi waktu sebelum musim hujan dan masuk tanam padi. Jadi lahan kita produktif, hasilnya kan bisa buat biaya produksi tanam padi, yang saat ini, sudah mulai pengolahan lahan," katanya.
Dia pun menyampaikan, hasil panen tanaman jagung ini, di tanam pada area seluas 400 bataan. Dan hasil panennya sekitar 4 ton dengan harga jual Rp 5000/kg. Biaya produksi sekitar Rp 5 jutaan, jadi ada selisih lebih Rp 15 jutaan. "Kan lumayan juga, Rp 15 juta itu, kan bisa buat modal nyawah musim tanam satu (rendeng)," tuturnya.
Kepala Desa Cidadap Taswan Sucipto menyampaikan, bahwa petani di desanya, punya kebiasaan tanam palawija saat musim kering, sambil menunggu musim tanam padi kesatu nanti.
Kebiasaan itu, menurutnya sangat produktif, dimana memanfaat lahan kosong usai panen padi yang lalu, juga hasilnya bisa buat biaya tanam padi nanti. "Dua bulan lalu kita juga ada demplot tanaman Terong Ungu, yang produksi dan harganya cukup.lumayan 1 kg terong bisa mencapai Rp 8000, ditanam pasca panen kedua, menunggu turun sambut nyawah, jadi produktif dan efektif," tukasnya.(dan/sep)