SUBANG-Dinamika politik selama tiga hari terakhir menjelang pendaftaran calon bupati Subang cukup menarik. Peta politik koalisi partai hingga rekomendasi nyalon bupati dari partai sudah mulai mengemuka publik.
Pertama, soal koalisi PKB dan NasDem di Pilkada Subang. Kedua, soal rekomendasi PAN yang 'ujug-ujug' ke Asep Rochman Dimyati (ARD) Subang. Padahal ARD sudah diusulkan oleh NasDem Subang supaya dapat rekomendasi.
PKB dan NasDem lebih awal dan berani membuat gebrakan untuk membangun kesepakatan politik menjelang Pilkada. Kawinnya dua partai itu pun diumumkan ke publik pada Rabu (5/6).
Langkah politik NasDem dan PKB membangun koalisi ini lebih cepat dibandingkan dengan partai lain di Subang.
NasDem dan PKB merupakan partai 'papan tengah' peraih kursi pada Pileg 2024. NasDem meraih 7 kursi, sementara PKB 6 kursi. Ditotalkan ada 13 kursi.
Dua partai yang telah kawin ini sudah memenuhi syarat mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati. Diketahui, syarat minimal mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati sebanyak 10 kursi.
Ketua DPD NasDem, Eep Hidayat menyatakan, koalisi ini merupakan bentuk kemantapan kedua partai dalam memperkuat posisi politik mereka menjelang Pilkada.
Eep mengatakan, kerjasama ini mencatatkan sejarah baru bagi kedua partai. Sebelumnya kedua partai belum pernah berkoalisi dalam Pilkada di Kabupaten Subang.
"Kita sudah sama-sama sepakat untuk menjalin kerja sama. Terkait calon yang akan diusung, masih dalam tahap diskusi masing-masing. NasDem membawa beberapa nama usulan, begitu juga dengan PKB," terangnya.
Ketua DPC PKB Subang, Zainal Mutaqin menegaskan, kerjasama politik ini adalah bentuk keseriusan kedua partai untuk berkolaborasi dalam mengusung calon kepala daerah terbaik.
"Kerja sama ini terjalin karena niatan bersama, adanya kecocokan, dan kebersamaan. Kita bertemu langsung, dan kita memiliki kesamaan pandangan. Untuk itu, tidak ada yang lebih duluan atau yang belakangan," jelasnya.
Zainal menyatakan, PKB melihat adanya persamaan persepsi dan tujuan yang sama dalam menjalin kerja sama politik dengan NasDem.
"Harapan kami nantinya, kerja sama ini bukan hanya untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Subang, tetapi juga seluruh komponen yang ada," tuturnya.
PAN Jatuhkan Pilihan ke ARD
Sementara itu, informasi terhangat soal rekomendasi PAN ke ARD untuk nyalon Bupati Subang pada Pilkada 2024.
Keputusan DPP merekomendasikan ARD tersebut tertuang dalam surat bernomor 969/PILKADA/VI/2024 tertanggal 06 Juni 2024. Surat tersebut ditandatangani oleh Tim Pilkada DPP PAN yaitu Yandri Susanto, Viva Yoga Mauladi, dan Pangeran K. Saleh.
DPP PAN lebih memilih ARD dibandingkan empat nama yang sudah diundang DPW PAN Jabar seperti Merry Langoy SH MKn, Suradi, Letkol CHK (Purn) M Lukmantias Amin SH MH, dan Ahmad Sobari. Empat nama tersebut diundang dalam rangka visitasi dan sinkronisasi calon bupati/wakil bupati.
"Terimakasih atas kepercayaan yang luar biasa dari PAN," ungkap ARD kepada Pasundan Ekspres, Jumat sore (7/6).
Selama menjadi bagian dari PAN Subang sejak 2011, ARD cukup memberikan kontribusi dalam hal perolehan kursi di DPRD Subang.
Pada masa kepemimpinannya di DPD PAN Subang, ARD mampu menaikan perolehan kursi dari 3 kursi pada pemilu 2014, menjadi 5 kursi pada pemilu 2019.
Peluang ARD mendapat dukungan dari partai politik lain dalam Pilkada Subang cukup terbuka. Partai NasDem misalnya, sudah mengusulkan ARD agar direkomendasikan menjadi calon bupati Subang.
DPD NasDem Subang di bawah komando Eep Hidayat, sudah dua tahun ini mengampanyekan ARD sebagai bakal calon bupati.
NasDem yang saat ini memiliki 7 kursi ditambah dengan PAN 3 kursi di DPRD Subang, sudah memenuhi syarat untuk mencalonkan ARD sebagai calon bupati.
Apalagi beberapa hari lalu, NasDem dan PKB telah sepakat koalisi. Menambah kekuatan dukungan partai politik untuk pencalonan ARD.
Sumber terpercaya Pasundan Ekspres menyebut, ARD juga mengaku optimis akan mendapat rekomendasi dari PKB. ARD saat ini tengah melakukan komunikasi politik dengan pengurus PKB pusat.(cdp/ysp)