Daerah

11 Anggota Sentra BTPN Syariah Purwakarta Dapat Umrah Gratis

BTPN Syariah Purwakarta

PURWAKARTA-Konsisten dalam menerapkan jurus BDKS alias berani berusaha, disiplin, kerja keras dan saling bantu, 11 nasabah inklusi BTPN Syariah yang tergabung dalam anggota sentra (kumpulan) Cikakak 2L di Kampung Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, berhak atas hadiah umrah gratis.

Yang istimewa, ke-11 anggota sentra Cikakak 2L yang seluruhnya adalah kaum ibu itu, dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci secara bersamaan dalam satu pesawat pada Oktober 2024 mendatang. Prosesi pengumuman pemberian hadiah umrah gratis dilakukan di rumah Ketua Sentra Cikakak 2L Teti Ambarwati dan dikemas dengan menarik, Kamis (6/7).

Prosesi tersebut disaksikan langsung Direktur BTPN Syariah Dwiyono Bayu Winantio, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin dan Pimpinan BTPN Syariah Wilayah Jawa Barat Firmansyah.

Uniknya, ke-11 anggota itu tak tahu menahu bakal menerima hadiah spesial tersebut. Tak ayal, ketika diumumkan Teti Ambarwati, tangis haru dan bahagia pun pecah. Bahkan, di antaranya ada yang langsung melakukan sujud syukur. "Umrah gratis ini merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi BTPN Syariah kepada para nasabah inklusi yang tergabung ke dalam sentra BTPN Syariah yang telah berani berusaha, disiplin, kerja keras dan saling bantu sehingga usahanya bisa terus tumbuh dan berkembang," kata Dwiyono.

Dijelaskannya, program umrah gratis ini selalu diberikan dari waktu ke waktu dan ini merupakan yang ketiga kalinya. "Program ini merupakan bentuk apresiasi kepada nasabah inklusi yang telah bersama-sama kami lebih dari tiga tahun. Alhamdulillah, kami dapat mewujudkan niat baik ini lebih cepat," ujarnya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diberikan kepada nasabah inspiratif, lanjut Dwiyono, pada tahun ini program umrah gratis diberikan kepada sentra bukan perseorangan. "Kami melihat sentra ini berhasil memberikan pembelajaran kepada masyarakat sekitar yang benar-benar membutuhkan agar memiliki hidup yang lebih berarti di kemudian hari. Di antaranya mulai dari cara berkumpul, mengangsur, membina usaha hingga pendampingan yang diberikan," ucapnya.

Sementara itu, Teti Ambarwati yang namanya juga ada dalam daftar penerima umrah gratis mengaku jika dirinya tak pernah menyangka bisa mendapatkan hadiah itu  "Kalau memimpikannya sih iya, tapi nggak nyangka bakal dapat umrah gratis dari BTPN Syariah," kata Teti.

Dirinya pun mengungkapkan, kunci utama sentra yang dipimpinnya itu bisa mendapatkan hadiah umrah adalah seluruh anggota disiplin hadir pada saat pertemuan yang digelar dua pekan sekali. "Saat semua anggota hadir, maka silaturahmi terjaga dan saling mengingatkan tanggung jawabnya," ujarnya.

Kembangkan Usaha Ibu-ibu di Pelosok Desa

Sehari sebelumnya, BTPN Syariah juga mendatangi sentra nasabah di Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Rabu (6/6). Terbukti, pendampingan BTPN Syariah kepada nasabah inklusi di desa tersebut berhasil menumbuhkan perekonomian lokal. Lebih dari itu, dampaknya meluas hingga meminimalisasi pinjaman online (pinjol) ilegal dan rentenir.

Manfaat itu dirasakan Kepala Desa Mekarsari Ruhiyat. “Di sini tadinya banyak yang terjerat bank emok (rentenir),” ucap Ruhiyat kepada wartawan.

Menurutnya, pendampingan yang dilakukan BTPN Syariah dapat mengatur penggunaan pinjaman para anggota. “Jadi, selain mendapat pinjaman, masyarakat juga mendapat pendampingan untuk mengelolanya. Ini bedanya dengan lembaga keuangan yang lain,” kata dia.

Pendampingan BTPN Syariah ini menyasar kelompok perempuan, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usaha ultramikro.

BTPN Syariah melakukan pendampingan dengan menggelar kegiatan perkumpulan rutin yang diikuti puluhan ibu-ibu. Dalam setiap kumpulannya, para anggota menjadi nasabah untuk menabung dan mengajukan pinjaman modal usaha.

Manfaat dari program itu dirasakan langsung oleh salah seorang anggota kumpulan tersebut bernama Nani Maryani (49). Berkat pinjaman modal, pendampingan yang disertai kerja keras, usahanya pun berkembang.

Ia menceritakan, pada awalnya mengajukan pinjaman modal setelah usaha kelapa mudanya bangkrut. Setelah mengikuti pendampingan secara rutin, usahanya bertambah dengan produk daun pisang hingga penggilingan padi. "Sekarang omzetnya minimal Rp5 juta per hari. Saya sekarang tidak hanya menjual ke Pasar Rebo Purwakarta tapi hingga ke Jakarta. Apalagi pada saat bulan puasa, itu ramainya," ujar Nani.

Kegembiraannya bertambah setelah BTPN Syariah memberikan hadiah berupa paket perjalanan umroh. Alhasil, pengalaman tersebut diakui menginspirasi ibu-ibu lain yang menjadi anggota kumpulan.

Sementara itu, Sekretaris Camat Darangdan, Indra Wijaya Kusuma turut mengapresiasi program pendampingan masyarakat inklusi oleh bank tersebut. Bahkan, Pemerintah kecamatan setempat mulai mendukung program tersebut untuk dikembangkan lebih luas. "Saya berharap program ini bisa dikolaborasikan dengan program di kecamatan seperti BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), anggota PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) dan sebagainya," ucapnya.(add/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua