SUBANG-Malam Minggu (10/8/2024), menjadi malam yang bersejarah bagi pecinta musik rock di Subang. Sebuah pentas musik rock bertajuk "Night On The Rock Never Die 2" digelar dengan penuh semangat di Heaven Cafe, Jl. Sukamelang, Subang. Acara ini berhasil menarik perhatian sekitar 200 penonton yang datang dari berbagai kota, menambah semarak malam tersebut.
Malam yang penuh gemerlap ini dibuka oleh The Boom, band rock asal Subang yang berhasil menghangatkan suasana dengan membawakan tembang-tembang rock legendaris. Penampilan mereka dengan lagu "Ikuti" dari EdanE dan "Kehidupan" dari God Bless menjadi sajian pembuka yang sempurna, menggugah semangat para penonton untuk menikmati malam yang panjang.
Setelah itu, giliran The Jaba yang mengambil alih panggung. Band yang dibentuk oleh musisi Subang, Anes Krisminarno, di masa pandemi ini tampil memukau dengan lagu-lagu hits era 90-an. Lagu-lagu seperti "I Don’t Want to Talk About It" (Rod Stewart), "You Give Love A Bad Name" (Bon Jovi), dan single terbaru mereka "Baru Satu Kali" mengalir dengan apik, membangkitkan kenangan dan semangat para penonton yang memadati kafe tersebut.
Pentas musik ini semakin mengguncang saat SKRL, yang sebelumnya dikenal sebagai Sakral Band, tampil dengan formasi baru mereka. Bony (vokal), Yudi (gitar), Heri (bass), Zaenal (keyboard), dan Ate (drum) mempersembahkan aksi panggung yang penuh energi. Lagu-lagu seperti "Tragedi" (Boomerang), "Rock in 82" (EdanE), "Arah" (/rif), dan "Party Party Party" (/rif) berhasil membuat penonton bergoyang dan bernyanyi bersama. Vokal Bony yang serak dan garang berpadu dengan raungan gitar Yudi dan cabikan bass Heri menciptakan harmoni rock yang luar biasa.
Tak ketinggalan, Sylvia Laurent, lady rocker asal Bandung yang seangkatan dengan Nike Ardilla dan Mel Shandy, turut menyemarakan acara ini. Tampil enerjik, Sylvia membawakan lagu-lagu hits era 90-an seperti "The Final Countdown" (Europe), "She's Gone" (Steelheart), "Jump" (Van Halen), serta dua lagu rock pribumi, "Beraksi" (KotaK) dan "Tua-tua Keladi" (Anggun C. Sasmi). Penampilannya yang memukau membuat penonton terpukau dan larut dalam nostalgia.
Malam itu, Om Anes atau Anes Krisminarno, sang tuan rumah, tidak ketinggalan menunjukkan kebolehannya. Sebagai seorang rocker yang telah berkarir lebih dari 35 tahun di dunia musik, Anes tampil memukau dengan penampilannya yang penuh energi. Anes juga dikenal sebagai pemilik Rumah Musik Anes, tempat berkumpulnya para musisi muda berbakat di Subang, sehingga kehadirannya di panggung malam itu semakin menambah semarak acara.
Namun, bintang utama malam itu adalah Andre Gustian, yang lebih dikenal dengan nama Andre Lochness. Tampil dengan balutan kostum khas seorang rocker ternama, Andre berhasil memanaskan suasana dengan membawakan lagu-lagu legendaris seperti "Jump" (Van Halen) dan "When I See You Smile" (Bad English). Penampilannya yang penuh energi dan diiringi oleh Andre Lochness Project Band membuat penonton terkesima. Sebagai musisi rock asal Bandung yang telah berkarir sejak tahun 90-an, Andre Lochness membuktikan bahwa dirinya masih menjadi idola dan rocker pujaan banyak orang.
Acara pentas musik rock ini ditutup dengan penampilan yang tak kalah spektakuler dari Dian Riffman dan Yopie El Boomber. Mereka berdua menyuguhkan penampilan yang memukau, menutup malam dengan gemilang.
Pada akhir acara, Erwin Spider, vokalis band rock ternama asal Surabaya era 90-an, mengungkapkan rasa gembiranya. "Saya sangat salut dengan semua pengisi acara dan jajaran penyelenggara yang telah berhasil menghadirkan atmosfir musik rock di Subang. Acara seperti ini harus diadakan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga semangat rock tetap hidup," ujarnya dengan penuh harapan.(hdi/sep)