SUBANG-Sebanyak 200 warga Desa Bojongloa bahu-membahu melakukan aksi gropyokan tikus bersama Pemerintah Kecamatan Kasomalang dan UPTD Pertanian. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pengendalian hama tikus yang telah merusak lahan pertanian di wilayah tersebut pada Rabu, (9/10).
Camat Kasomalang, Tatang Saepulloh menjelaskan, kegiatan ini merupakan respons terhadap permasalahan hama tikus yang kian mengkhawatirkan di Desa Bojongloa. "Kegiatan pagi ini kami dukung penuh, bekerja sama dengan Kepala Desa Bojongloa dan masyarakat untuk menekan serangan hama tikus yang merusak tanaman," ucapnya.
Tatang mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan hama tikus ini, namun serangan tikus masih tetap terjadi. "Sudah berbagai cara kami coba, seperti memasang plastik di pematang sawah hingga menggunakan racun, namun hasilnya masih belum maksimal. Tikus-tikus tetap menyerang lahan pertanian," jelasnya.
Dalam aksi gropyokan tersebut, warga dan petugas langsung menyasar sarang-sarang tikus di area sawah seluas sekitar 60 hektare. Metode yang digunakan termasuk mengejar tikus hingga ke dalam lubang-lubang sarangnya dan menggunakan asap untuk mengusir hama tersebut. "Kami bersama masyarakat sekitar 200 orang terjun langsung ke sawah untuk membasmi hama tikus, dengan harapan serangan tikus dapat berkurang dan lahan pertanian dapat diselamatkan," tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menekan populasi tikus yang telah menyebabkan kerusakan pada tanaman padi dan mengancam hasil panen para petani. Selain itu, gropyokan ini merupakan langkah strategis untuk membantu masyarakat mempertahankan produktivitas pertanian mereka.
Sementara itu, Kepala Desa Bojongloa, Wahlin Wagianto, mengapresiasi semangat warganya dalam melaksanakan kegiatan ini. Wahlin juga menyatakan bahwa masalah hama tikus telah menjadi kekhawatiran utama bagi petani di desanya. "Hama tikus ini sudah meresahkan petani.
Kami berterima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi dalam kegiatan gropyokan ini. Semoga ini bisa memberikan dampak positif dan hasil panen bisa lebih baik," ujar Wahlin.
Wahlin juga berharap kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala hingga populasi tikus benar-benar bisa dikendalikan.
Dia menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam menghadapi masalah ini, karena hama tikus tidak bisa diatasi oleh individu saja, melainkan membutuhkan kerja sama seluruh elemen masyarakat.(hdi/sep)