Daerah

Seorang Pria Paruh Baya Di Subang Rela Akhiri Hidup, Diduga Alami Tekanan Psikologis

Kapolsek Jalancagak

SUBANG-Warga Desa Sindangsari, Kecamatan Kasomalang, digemparkan oleh penemuan seorang pria tewas gantung diri di rumahnya pada Rabu (30/10) sekitar pukul 05:30 WIB.  Korban, yang diketahui berinisial UK (54) ditemukan tidak bernyawa dengan leher terikat tali warna hitam sepanjang 2 meter di dalam rumahnya.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Deden, salah seorang tetangga korban. Deden dan istrinya merasa curiga karena rumah korban tampak sepi, sehingga mereka memutuskan untuk mengecek kondisi di dalamnya. Ketika mereka masuk, mereka mendapati korban dalam kondisi yang sangat mengejutkan. "Setelah melihat kondisi korban, saya langsung meminta pertolongan kepada tetangga sekitar," ungkap Deden.
Menurut Deden, peristiwa ini terasa janggal karena beberapa hari sebelumnya, pada hari Senin, korban sempat dikunjungi oleh seorang pembeli rumah, H. Sood, yang bertanya-tanya tentang keberadaan Kusnadi. 

Saat itu, H. Sood melihat sepeda motor korban ada di rumah, namun keberadaannya tak terlihat.

Deden menambahkan, almarhum semasa hidupnya sering kali mengungkapkan niat untuk mengakhiri hidup, mungkin karena tertekan masalah ekonomi yang semakin sulit. Hal ini membuat warga menduga bahwa Kusnadi sedang mengalami depresi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada yang berani menurunkan jenazah korban dari posisi tergantungnya, menunggu kedatangan pihak berwenang untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Jalancagak, Kompol Асер Hasbullah mengatakan berdasarkan keterangan saksi-saksi, rumah korban terlihat sepi dan lampu rumah padam sejak malam sebelumnya. "Biasanya rumah korban terang dengan lampu menyala. Menurut saksi, korban pernah membicarakan keinginannya untuk mengakhiri hidupnya," terangnya saat dihubungi Pasundan Ekspres.

Di hari sebelumnya, kata Kompol Acep, korban menitipkan anaknya kepada tetangganya dengan alasan harus mengurus sesuatu di luar rumah. "Korban diduga mengalami tekanan psikologis akibat masalah ekonomi dan keluarga, yang bisa menjadi faktor penyebab tindakan tersebut," ungkapnya.

Proses Evakuasi dan Pemeriksaan Setelah penemuan, tim dari Polsek Jalancagak bersama Puskesmas Kasomalang melakukan visum luar. 
Dalam pemeriksaan tersebut, lanjut Acep, ditemukan beberapa tanda yang menguatkan dugaan gantung diri, seperti simpul tali hidup, tulang leher yang patah, serta beberapa tanda pembusukan.

"Berdasarkan visum, korban diperkirakan sudah meninggal sekitar 24 hingga 48 jam sebelum ditemukan," jelasnya.
Acep menyebut, pihak keluarga korban memutuskan untuk menolak otopsi dan menyatakan hal tersebut dalam surat pernyataan. Mengingat tidak adanya tanda-tanda kekerasan, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk proses pemulasaran dan penguburan.(hdi/cdp/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua