SUBANG-Ketua PPK Cijambe, Ginanjar dengan bangga mengumumkan bahwa proses pencocokan dan penelitian (coklit) untuk Pemilu 2024 di Kecamatan Cijambe telah mencapai 100 persen. Keberhasilan ini dicapai melalui koordinasi yang intensif dan kerja keras dari seluruh tim PPK, PPS, dan Pantarlih ( Petugas Pemutakhiran Data Pemilih).
Menurut Ginanjar, pencapaian ini tidak lepas dari upaya maksimal dalam memastikan ketersediaan dan kelengkapan kebutuhan Pantarlih. "Kami terus melakukan koordinasi dengan PPS, memaksimalkan pengadaan kelengkapan Pantarlih secara berjenjang, sehingga mereka bisa melakukan coklit secepat mungkin. Target 20 hari kerja yang direncanakan telah berhasil dicapai," ucapnya.
Pencapaian ini dikonfirmasi pada tanggal 13 Juli 2024, di mana proses coklit telah mencapai 100 persen. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan e-coklit sesuai dengan target yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Subang. PPK Cijambe berhasil mencapai target e-coklit 100 persen tepat waktu. "Ini memungkinkan adanya waktu 10 hari kerja tambahan untuk evaluasi dan sinkronisasi data," ujarnya.
Ginanjar menekankan pentingnya evaluasi dan sinkronisasi data antara hasil e-coklit dan data manual. "Kami akan melakukan evaluasi bersama PPS dan Pantarlih untuk memastikan tidak ada data yang terlewat. Sinkronisasi ini penting agar semua data pemilih tercoklit dengan akurat," jelasnya.
Langkah selanjutnya mencakup peminimalisiran data yang mungkin belum tercoklit, termasuk data PNS, TNI, Polri, serta data pemilih yang telah meninggal atau terjadi kesalahan penempatan. "Kami akan berkoordinasi dengan Panwascam Cijambe dan pengawas desa untuk memastikan tindak lanjut yang tepat," tambahnya.
Ginanjar mengakui adanya tantangan geografis dan teknis yang dihadapi selama proses coklit. "Beberapa wilayah di Kecamatan Cijambe memiliki akses jalan yang curam dan sinyal yang terganggu. Namun, PPS sudah memetakan wilayah TPS di tempat yang terdapat sinyal," kata Ginanjar.
Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa wilayah pedalaman yang dulunya tidak memiliki jaringan internet sekarang sudah difasilitasi dengan WiFi, sehingga tidak ada kendala signifikan terkait sinyal. "Satu-satunya kendala adalah cuaca hujan deras, tetapi kami memastikan Pantarlih tidak memaksakan tugas tanpa memperhatikan kondisi kesehatan dan situasi di lapangan," tambahnya.(hdi/sep)