PURWAKARTA-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta terus menggencarkan sosialisasi mengenai KB pria atau vasektomi agar jumlah akseptor terus meningkat di daerah itu. Hal itu terbukti dengan banyaknya para kaum pria di Kabupaten Purwakarta mengikuti program keluarga berencana (KB) metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) vasektomi.
Banyaknya pria yang berminat menggunakan Metode Operasi Pria (MOP) tak lepas dari peran para penyuluh dilapangan melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dan Konseling.
Koordinator PLKB Kecamatan Kiarapedes, Iwan Jamaludin mengaku dalam menjalankan programnya tidaklah mudah mengajak para pria untuk divasektomi, lantaran masih banyak pemahaman yang salah dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut serta kultur masyarakat yang mata pencahariannya bertani dan berladang sehingga susah untuk menyesuaikan waktu pertemuan dan penggerakan sesuai jadwal pelayanan di RS atau di Kelinik. "Kami intens sosialisasi vasektomi ini untuk mengajak kaum pria untuk ikut menyukseskan program KB yang selama ini lebih banyak melibatkan kaum perempuan," kata pria yang akrab disapa Iwan Buluk itu, Selasa (28/5).
Ia mengaku telah menempuh berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat vasektomi, seperti melakukan pertemuan dengan para kelompok dan motivator KB pria. "Alhamdulilah hasilnya lumaya meningkat, tetapi kami tidak henti-hentinya memberikan pemahaman dan penyuluhan dengan melibatkan tenaga penyuluh lapangan," ujar Iwan Buluk.
Seorang akseptor vasektomi, Endang Ahmad (41) mengatakan sudah ber-KB sejak 2021. Dirinya mengaku sama sekali tidak merasa sakit. Bahkan, kini merasa tidak memiliki beban apapun ketika melakukan hubungan seksual bersama sang istri, setelah memiliki dua anak.
Menurutnya program KB sangat membantu sang istri agar tidak hamil di luar rencana. "Istri suka lupa minum pil KB, jadi saya bersedia ikut KB vasektomi. Saya juga sudah punya dua anak, ini sangat membebani ekonomi keluarga (bila jumlah anak kami bertambah)," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Keluarga Berencana (Kabid KB) pada DPPKB Kabupaten Purwakarta, Idi Junaedi mengatakan jumlah akseptor KB pria memang meningkat. Hal itu berkat kerja keras para penyuluh di lapangan dalam memberikan edukasi ke masyarakat. "Kita terus berikan edukasi bahwa MOP itu aman. Dengan begitu partisipasi laki-laki dalam mengikuti program KB melalui MOP meningkat setiap tahunnya," jelas Idi, saat ditemui di Klinik Wijaya Kusuma, Selasa, 28 Mei 2024.
Idi menyebutkan, berbagai upaya terus dilakukan pihaknya untuk meningkatkan program KB melalui pemakaian kontrasepsi bagi pria, sehingga peserta MOP di Kabupaten Purwakarta meningkat.
Ia melanjutkan, MOP bisa memberikan banyak keuntungan bagi keluarga. Secara psikologis, pasangan yang telah memiliki dua anak atau lebih tak akan lagi terbebani. "Secara tidak langsung juga akan meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam segi ekonomi karena anggota keluarganya sedikit," jelasnya.
Ia berharap, sasaran yang ingin dicapai dengan KB menggunakan metode vasektomi untuk mewujudkan target peserta KB sebagai program pemerintah metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dengan menyeimbangkan peserta KB baik metode operasi pria (MOP) dengan MOW (metode operasi wanita). "Harapan kita melalui program MOP peserta KB pria lebih meningkat pada masa yang akan datang yang selama ini lebih banyak peserta dari kalangan perempuan," harapnya.(mas/sep)