SUBANG-Wisata Mata Air Cimincul, yang terletak di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian banyak pengunjung.
Namun, di balik keindahan dan popularitasnya, masa depan wisata ini masih belum pasti. Tatang, salah satu pengelola tempat ini, mengungkapkan bahwa ada rencana untuk mengubah fungsi mata air ini menjadi sumber air mineral, yang akan diproduksi oleh perusahaan air minum.
Wisata Mata Air Cimincul mulai ditata sejak tahun 2016. "Mulai di tata kolam dari 2016 sampai sekarang, sekarang lagi urus perizinan," ujar Tatang.
Pengelolaan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan waktu sebelum perusahaan air minum tersebut resmi berdiri dan memulai produksinya. Meskipun fasilitas yang ada saat ini tidak dibuat permanen, area ini tetap dirawat dengan baik untuk menarik wisatawan.
"Mata air Cimincul saat ini dibuka untuk wisata, ke depannya mungkin bukan untuk wisata. Airnya mau dibikin kaya air mineral, jadi hanya ngisi kekosongan dari awal sampai sekarang ngisi kekosongan waktu sebelum dibikin perusahaan air minum," jelas Tatang.
Hal ini menunjukkan bahwa sementara ini, tempat tersebut masih difokuskan untuk pariwisata sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai proyek perusahaan air minum.
Wisata Mata Air Cimincul memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi destinasi yang menarik. Lokasinya yang mudah dijangkau meskipun berada di jalan desa adalah salah satu daya tarik utamanya.
"Jalannya mudah walaupun jalan desa, mata airnya ibaratnya di depan mata kalau datang ke tempat wisata air mata Cimincul dekat, besar juga, terus langsung mengalir airnya, debit airnya juga besar," tambah Tatang.
Selain aksesibilitas yang baik, mata air Cimincul juga menawarkan pemandangan yang indah dan alami. Airnya yang jernih dan segar membuat banyak pengunjung merasa puas dan menikmati waktu mereka di sana. Debit air yang besar memungkinkan berbagai aktivitas seperti berenang dan arung jeram di sungai yang ada.
Fasilitas yang tersedia di Mata Air Cimincul saat ini cukup sederhana namun fungsional. Ada kolam renang untuk anak-anak dan dewasa serta sungai yang bisa digunakan untuk arung jeram.
"Dari fasilitas Cimincul ada cuma nggak bagus terus kalau pengunjung bawa makanan apapun boleh nggak dilarang," ungkap Tatang.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun fasilitasnya sederhana, pengelola tetap berusaha memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.
Pada hari-hari libur seperti Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung bisa mencapai sekitar 500 orang. “Pengunjung perharinya Sabtu-Minggu 500 kurang lebih," kata Tatang.
Meskipun demikian, harga tiket masuk tetap terjangkau. Tiket masuk untuk SMP hingga dewasa adalah Rp 20.000, sementara anak-anak dari usia 3 tahun hingga SD dikenakan biaya Rp 15.000. Biaya parkir motor adalah Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000.
Tatang berharap agar wisata Air Mata Cimincul tetap bisa berjalan meskipun ada rencana untuk mendirikan perusahaan air minum.
"Harapannya mendorong sama yang punya wisata tetap dijalankan cuman mungkin lebih di tata lebih bagus, perusahaan air minumnya juga jalan harapan saya itu," ujarnya.
Ia berharap agar kedua kegiatan tersebut bisa berjalan beriringan, sehingga pengunjung tidak kehilangan tempat wisata favorit mereka.
Keberlanjutan wisata ini sangat bergantung pada keputusan pemilik lahan dan rencana perusahaan air minum yang akan dibangun. Namun, Tatang tetap optimis bahwa dengan pengelolaan yang baik, wisata Mata Air Cimincul bisa terus berkembang dan memberikan kepuasan bagi pengunjung.
Mengelola tempat wisata seperti Mata Air Cimincul tentu tidak tanpa tantangan. Tatang mengakui bahwa pengelolaan yang lebih baik sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas wisata.
"Kalau saya yang menjalankannya bukannya nggak mau lebih bagus penataan tapi menyesuaikan waktunya yang udah jelas kan yang punya kita kan beda," jelasnya.
Ini menunjukkan adanya keterbatasan dalam hal otoritas dan keputusan yang bisa diambil oleh pengelola saat ini.
Meskipun demikian, potensi besar yang dimiliki oleh Cimincul tidak bisa diabaikan. Debit air yang besar dan jernih, serta akses yang mudah, menjadikan tempat ini sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut baik sebagai destinasi wisata maupun sebagai sumber air mineral.
Salah satu aspek yang membuat wisata Cimincul menarik adalah keterlibatan masyarakat lokal. Banyak warga desa yang turut serta dalam pengelolaan dan pemeliharaan tempat ini. Mereka juga sering membawa saudara dan kerabat untuk berkunjung, yang menambah jumlah pengunjung secara signifikan.
“Ke depan juga belum tahu jadi apa-apanya perusahaan,” ujar Tatang.
Keterlibatan masyarakat lokal ini penting untuk memastikan bahwa keuntungan dari wisata ini bisa dirasakan oleh warga setempat. Selain itu, keterlibatan mereka juga bisa meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan sekitar.
Tatang dan timnya berharap agar ada kepastian mengenai masa depan wisata Cimincul.
"Mudah-mudahan bos nanti wisatanya dikembangkan perusahaannya jalan kalau bisa dua-duanya juga jalan," harap Tatang.
Ia berharap agar perusahaan air minum bisa beroperasi tanpa harus menutup tempat wisata yang sudah ada, sehingga masyarakat dan pengunjung tetap bisa menikmati keindahan mata air Cimincul.(hdi/ysp)