Daerah

SMPN 4 Subang Implementasi Kurikulum Merdeka, Terapkan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Berbasis proyek

SMPN 4 Subang
SMPN 4 Subang terus berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi siswanya dengan menerapkan Kurikulum Merdeka.(Zaenal Abidin/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Subang terus berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi siswanya dengan menerapkan Kurikulum Merdeka. Melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan berbasis proyek, sekolah ini berfokus pada pengembangan kemampuan siswa secara menyeluruh dan sesuai dengan minat serta potensi masing-masing individu.

Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMPN 4 Subang ini memberikan fleksibilitas kepada guru untuk merancang metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa.  Melalui salah satu pendekatan yang diterapkan adalah pembelajaran berdiferensiasi, di mana guru mengadaptasi strategi pembelajaran agar setiap siswa dapat mencapai kompetensi sesuai dengan kemampuan mereka. Dengan ini, siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda dapat belajar sesuai ritme dan tingkat pemahaman masing-masing, tanpa merasa terbebani atau tertinggal.

Selain itu, penerapan proyek berbasis pembelajaran juga menjadi fokus utama. Melalui metode ini, siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan proyek-proyek yang relevan dengan materi pelajaran. 

Pendekatan seperti ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Proyek-proyek yang dikerjakan pun beragam, mulai dari proyek lingkungan, teknologi, hingga seni budaya yang melibatkan eksplorasi dan penelitian.

Menurut Guru SMPN 4 Subang, Langgeng Rizkyah menyampaikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka bertujuan untuk membentuk siswa yang mampu berpikir mandiri, kreatif, dan adaptif. 

"Untuk mengetahui gaya belajar siswa, di SMPN 4 Subang juga telah dilakukan asesmen non kognitif awal secara serentak di awal semester. Hal ini dilakukan agar guru mendapatkan informasi awal mengenai karakter non kognitif siswa dan kebutuhan belajar siswa sebagai bahan untuk Menyusun pembelajaran yang berdiferensiasi," ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
 
Dia menjelaskan, bahwa Kurikulum Merdeka juga diterapkan dalam pembelajaran melalui Asesmen Formatif dan Sumatif yang Lebih Fleksibel. Guru melakukan asesmen sesuai kebutuhan, memberikan umpan balik yang lebih spesifik dan mendalam, membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

Maka dalam hal tersebut kurikulum merdeka mendorong guru untuk terus berinovasi dan berkembang dalam metode pengajaran. "Ke depan, para guru dapat menjadi lebih profesional dan kreatif, menjadikan proses belajar mengajar lebih efektif dan menyenangkan," ujarnya. 

Dia menambahkan, bahwa secara keseluruhan harapan Kurikulum Merdeka mampu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan hidup yang memadai, siap menghadapi perubahan, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.(znl/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua