Daerah

Dukopi, Magnet Pecinta Kopi dan Pencari Suasana Tenang

Dukopi

SUBANG-Di tengah pesona hijau dan udara segar di Sagalaherang, terdapat sebuah coffee shop yang telah menjadi magnet bagi para pecinta kopi dan pencari suasana tenang. 

Dukopi, sebuah coffee shop yang awalnya dibangun di Sukasari, Dayeuhkolot, kini telah berkembang menjadi salah satu destinasi favorit di daerah tersebut.

General Manager Dukopi, Wisnu menceritakan kisah inspiratif di balik berdirinya coffee shop ini dan bagaimana Dukopi berkembang pesat sejak awal berdirinya hingga saat ini.

Dukopi didirikan pada awal tahun 2020, tepat di saat pandemi Covid-19 melanda. Wisnu menceritakan bahwa ide mendirikan coffee shop ini muncul ketika sang pemilik sedang menjalani kerja dari rumah (WFH) di kampung halaman.

"Ownernya pulang kampung dan mendapat ide untuk membuka tempat kopi. Awalnya tidak diniatkan untuk sebesar ini. Pas pertama buka hanya area bar saja, namun peminatnya luar biasa melebihi ekspektasi," ujarnya.

Melihat antusiasme pengunjung yang tinggi, Dukopi mulai serius mengembangkan area-area lainnya untuk menampung lebih banyak pelanggan dan memperluas variasi menu serta fasilitasnya.

Menu utama di Dukopi tentu saja adalah kopi. Namun, selain kopi, Dukopi juga menawarkan makanan berat, makanan ringan, pastry, mocktail, dan berbagai minuman lainnya. Beberapa menu yang menjadi favorit pelanggan antara lain beef black pepper dan chicken katsu untuk makanan berat, serta "Dukopi Signature" untuk varian kopi andalan.

Dalam hal pemasaran, Dukopi memanfaatkan media sosial, terutama Instagram, sebagai platform utama untuk menarik pelanggan. "Kami juga bekerja sama dengan content creator, jadi lebih fokus di sosial media @dukopi," kata Wisnu. 

Strategi pemasaran ini terbukti efektif dalam menarik pengunjung, terutama kalangan muda yang aktif di media sosial.

Dukopi mengalami lonjakan pengunjung terutama pada akhir pekan. Wisnu menjelaskan bahwa pada hari Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung bisa meningkat drastis, bahkan mencapai 70 persen hingga 90 persen lebih banyak dibanding hari biasa.

"Kalau weekday lebih ke kunjungan rapat atau work from cafe karena suasananya jauh dari hingar bingar dan tidak ada suara kendaraan yang berisik," tambahnya.

Meski sempat mengalami penurunan pendapatan pada awal tahun, terutama pada bulan Januari dan Februari yang disebut sebagai tahun politik, pendapatan Dukopi kembali meningkat setelah Ramadan. Perubahan konsep pada bulan Ramadan, dari tema Bali menjadi lebih sederhana dan modern, juga berperan dalam menarik kembali minat pengunjung.

Dukopi menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung, antara lain kamar mandi, mushala, wifi, serta paket untuk foto shoot prewedding dan buku tahunan sekolah. Area parkir yang luas juga menjadi nilai tambah bagi coffee shop ini.

Daya tarik utama Dukopi adalah suasananya yang asri dan jauh dari kebisingan kota. "Tempatnya dari suasananya udara yang masih asri tidak berisik, terus banyak juga spot yang berbeda temanya misalnya ada yang classic, ada yang industrial," jelas Wisnu. 

Berbagai tema di setiap sudut coffee shop membuat pengunjung tidak pernah merasa bosan dan selalu menemukan sudut baru yang menarik untuk dijelajahi dan diabadikan dalam foto.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Dukopi adalah memperluas pasar sekaligus mempertahankan pelanggan setia agar tetap stabil dan bisa terus berkembang. Wisnu menyadari bahwa di dunia bisnis coffee shop yang kompetitif, inovasi dan pelayanan terbaik adalah kunci untuk tetap bertahan dan berkembang.

"Harapannya, bisa memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan ekspektasi pengunjung, bisa berkembang lagi dari segi kualitas, dan bisa memberikan yang terbaik buat pelanggan yang datang," tutup Wisnu.

Jam operasional Dukopi sendiri cukup fleksibel, yakni buka dari pukul 10.00 hingga 18.00 WIB pada hari biasa (weekday) dan dari jam 08:00 hingga 20:00 WIB pada akhir pekan (weekend).(hdi/ysp)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua