Daerah

Permintaan Susu Perah Saanen Purwakarta Meningkat, Kambingnya Diimpor dari Swiss

Susu Perah Saanen
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES SUSU SAANEN: Permintaan susu perah saanen meningkat memasuki pekan kedua dan ketiga bulan puasa ini.

PURWAKARTA-Memasuki pekan ketiga Bulan Suci Ramadan 1445 H, masyarakat Purwakarta masih getol berburu nutrisi untuk menjaga stamina agar tetap bugar saat menjalani ibadah puasa.

Salah satunya minuman segar dan menyehatkan tubuh yakni susu saanen, yang dikelola peternakan Salamah Farm yang berlokasi di Kp. Purnawarman Barat, RT 38/RW 03 Kelurahan Sindang Kasih, Purwakarta.

Jana, pengelola susu perah saanen mengungkapkan permintaan susu perah saanen meningkat memasuki pekan kedua dan ketiga bulan puasa ini. 

Jana yang mengelola 60 ekor Kambing Saanen milik bosnya Abdulloh, mengaku bisa memproduksi 25 liter susu perah saanen setiap harinya. "Kenapa permintaan susu saanen meningkat di minggu kedua dan ketiga karena fase tersebut tubuh mulai mengalami lelah. Sebagai nutrisi agar tubuh tetap bugar dengan mengonsumsi susu ini," kata Jana ditemui di sela mengemas susu ke dalam kantong plastik ukuran 250 mililiter, Selasa (26/3).

Jana menyebut peternakan Salamah Farm sebelumnya mengelola Susu Etawa namun sejak beberapa tahun terakhir ini beralih ke Kambing Saanen yang berasal dari Lembah Saanen di Pegunungan Alpen di Swiss. "Kambing Saanen ini hidup di wilayah subtropis atau sejuk, sehingga butuh masukan air yang cukup untuk menghindari agar tidak stres," ujarnya.

Diakuinya, jenis kambing ini juga cukup produktif untuk diperah. "Kami bisa memerahnya pagi dan sore," ucapnya seraya menambahkan susu saanen di jual Rp40 ribu per liternya.

Dadan Sukmana (47), konsumen susu saanen menyebutkan keluarganya sudah rutin mengonsumsi susu saanes setiap hari seliter. "Saya beli susu saanen untuk dikonsumsi saya, istri dan dua orang anak. Khasiatnya bagus sebagai antioksidan juga menambah kebugaran tubuh. Diminum saat berbuka puasa," katanya.(add/sep)

Berita Terkait