3 Film Hollywood yang Gagal Tayang di Bioskop Indonesia, Ada Filmnya Dakota Johnson!

3 Film Hollywood yang Gagal Tayang di Bioskop Indonesia, Ada Filmnya Dakota Johnson!

3 Film Hollywood yang Gagal Tayang di Bioskop Indonesi. (Sumber Gambar: Chatelaine)

PASUNDAN EKSPRES - Siapa yang suka nontonin film barat atau Hollywood? Tapi, teman-teman tahu tidak kalau tidak semua film Hollywood bisa tayang di bioskop Indonesia?

Beberapa film dilarang tayang di sini karena mengandung konten yang dianggap tidak sesuai, misalnya, nih, filmnya mengandung adegan kekerasan ekstrem atau unsur vulgar yang dianggap bisa memberikan dampak negatif bagi penonton.

Nah, makanya filmnya nggak lulus sensor di Indonesia.

Film Hollywood yang Gagal Tayang di Bioskop Indonesia

BACA JUGA: Sinopsis Film Kill Bill Vol.1 yang Tayang di Bioskop Trans TV: Kisah Balas Dendam Seorang Mantan Pembunuh

Berikut ini adalah beberapa film Hollywood yang dilarang tayang di Indonesia:

1. Noah (2014)

Film arahan Darren Aronofsky ini mengisahkan Nabi Nuh, namun mengundang kontroversi karena dianggap menyimpang dari ajaran Islam.

Meski diadaptasi dari kisah kitab suci, film yang dibintangi Russell Crowe dan Emma Watson ini dianggap tidak akurat dan menampilkan penggambaran yang problematik, jadi penayangannya dilarang di berbagai negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Sinopsis Drakor Nine Puzzles, Son Suk Ku dan Kim Da Mi Pecahkan Kasus Pembunuhan

2. Fifty Shades of Grey (2015)

Film ini, yang dibintangi Dakota Johnson dan Jamie Dornan, dilarang tayang di Indonesia serta di Kamboja.

Sudah tahu dong apa penyebabnya?

Penyebab utama larangannya adalah karena film ini menampilkan unsur seks dan kekerasan yang sangat menonjol, yang dianggap terlalu vulgar dan tidak sesuai dengan norma-norma di Indonesia.

3. Suspiria (2018)

Film horor supernatural ini merupakan remake dari film klasik berjudul sama yang dirilis pada 1977.

Meski mengusung tema serupa tentang dunia kultus dan penari, versi terbaru ini tidak diperbolehkan tayang di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Penyebabnya adalah adanya elemen kekerasan dan konten dewasa yang dinilai terlalu ekstrem.


Berita Terkini