Perjalanan EVOS dari Raja Mobile Legends Dunia hingga Terpuruk di MPL Season 14

Perjalanan EVOS dari Raja Mobile Legends Dunia hingga Terpuruk di MPL Season 14
PASUNDAN EKSPRES- Pada tanggal 17 November 2019, sejarah tercipta di panggung Mobile Legends Bang Bang World Championship (M1), di mana EVOS berhasil mengukir prestasi luar biasa.
Di turnamen itu, EVOS yang saat itu beranggotakan Luminaire, Donkey, Rekt, Wann, dan Oura, harus berhadapan dengan rival berat mereka, RRQ.
Pertarungan dua raksasa Mobile Legends Indonesia ini berlangsung sengit hingga memerlukan 7 match untuk menentukan pemenangnya.
Awalnya, RRQ memimpin dengan skor 3-1, namun EVOS tidak menyerah begitu saja.
BACA JUGA: Download Naruto Senki Original Full Character APK Buruan Download!
Mereka berhasil bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 3-3, hingga akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor akhir 4-3.
Kemenangan ini mengukuhkan EVOS sebagai juara dunia Mobile Legends untuk pertama kalinya, menjadikan era keemasan mereka tak terlupakan oleh para penggemar.
Setelah masa kejayaan di M1, MPL Season 5 menjadi titik awal perpisahan bagi sebagian anggota "roster world" EVOS.
Perlahan tapi pasti, anggota tim mulai meninggalkan ranah kompetitif, baik karena masalah kesehatan maupun alasan keluarga.
BACA JUGA: Unduh Kumpulan Game Sepak Bola PPSSPP ISO Gratis For Android 2025
Hanya Luminaire dan Wann yang masih aktif, sementara Donkey memutuskan rehat.
Di MPL Season 7, EVOS kembali menghadirkan kejutan dengan formasi baru yang diperkuat oleh Antimage, mantan anggota ONIC.
Mereka sukses meraih gelar juara, namun di Season 8, EVOS harus puas di posisi ketiga setelah kalah dari ONIC di final lower bracket.
Di Season 9, EVOS hanya menyisakan Rekt dan Luminaire dari roster world.
Ini juga menjadi musim terakhir bagi mereka di EVOS, yang menandai bubarnya formasi legendaris tersebut.
Pada MPL Season 10, EVOS tampil tanpa satu pun anggota "world" dan menciptakan sejarah baru dengan #7.
Meski di empat pekan pertama EVOS mendominasi pertandingan, performa mereka menurun drastis sejak pekan kelima.
Terjerumus dari posisi pertama ke posisi ketujuh, membuat mereka gagal melaju ke babak playoff untuk pertama kalinya dalam sejarah.