17 Tahun Belajar Google Maps

17 Tahun Belajar Google Maps

Oleh: Mohamad Fauzi CEO Pasundan Ekspres Group

Bisa bertahan dan tetap dapat untung adalah jurus jitu yang harus menjadi fokus tujuan pelaku usaha. Ya termasuk Pasundan Ekspres dalam core bussines-nya.

Tagar "Indonesia Gelap dan Kabur Aja Dulu" sempat menghenyak politik nasional kita. Hari-hari aksi massa masih terjadi di sejumlah kota dengan tema yang berbeda. Dari pagar laut, kasus korupsi hingga soal Pertamina.

Gelap itu karena takut tidak ada terang. Ketinggian itu karena takut jatuh. Masa sulit tidak harus dengan menyalahkan orang lain. Semakin terus menyalahkan keadaan dan orang lain adalah cara paling bodoh kita tidak bangkit maju. Tetaplah yakin bahwa terang akan muncul ketika kita percaya ada titik cahaya. Ya ada hope.

Mobil biasa atau mobil semewah apapun tidak akan memiliki fungsi dan manfaat apapun jika hanya diparkirkan. Sekalipun dalam display show room yang indah. Harus moving. Teruslah bergerak kemana dan dimana pun untuk mencapai tujuan berkendara kendati harus menggunakan google maps. Belajarlah kita dari google maps. Sekalipun kita hendak ke satu tujuan menggunakan google maps, aplikasi pandu ini tidak akan memberikan instruksi marah atau kemarahan jika kita tidak mengikuti panduannya.

Google maps akan menyesuaikan panduan arah jalan kita, sekalipun kita sudah mengetahui jalan terbaru atau jalan alternatif. Intinya kita akan sampai pada tujuan dengan terus bergerak.

Jangan berhenti munculkan ide, berpikirlah, berusaha, berinovasi dan yakinlah jika tujuan sudah ditetapkan jangan berhenti lama-lama agar tujuan bisa kita selesaikan.

Jangan menyalahkan keadaan, jangan putus harapan, jangan juga berlebihan dalam mencapai tujuan. Bersama kesulitan pasti ada kesuksesan.

Di depan mata semisal di Kabupaten Subang masih banyak peluang dengan hadirnya Kawasan Ekonomi Kreatif ( KEK ) seperti Subang Smartpolitan, Pabrik Batrei BYD Auto Subang, Pelabuhan Patimban, dan kawasan wisata lainnya selain produk domestik warga.

Kawasan ini akan menjadi magnet pertumbuhan ekonomi jika pemerintah daerah mampu mengelolanya demi kesejahteraan warga dan manfaat pembangunan daerah. Industrialisasi di wilayah ini juga harus diwaspadai agar tidak terjadi pergeseran kawasan pertanian dan perkebunan. Industrialisasi jangan menggerus roda ekonomi rakyat konvensional seperti pertanian, perkebunan dan perikanan nelayan. Jati diri atau kultur warga yang terkenal gotong-royong juga jangan sampai terjadi kelompok baru individual. Industrialisasi harus tetap terjaga sistem ekologi.

Sekiranya itu juga adalah sejuta cercah cahaya dan harapan bahwa ekonomi akan terus tumbuh dan berkembang. Dengan catatan pemangku jabatan amanah dan rakyatnya solid.

Hadirnya kawasan tersebut juga butuh media promosi, media informasi agar investasi daerah tumbuh dan warga bisa mendapatkan lapangan pekerjaan. Tingkatkan skill warga siap kerja, bersihkan aksi premanisme dan pungutan liar hingga diterima bekerja tidak harus keluar rupiah.

Sajian berita pertumbuhan dan kawasan ramah investasi harus bareng-bareng dikumandangkan dan diamplifikasi secara massif.

Apalagi Gubernur Jawa Barat saat ini asli urang Subang, Kang Dedi Mulyadi.

Bupati dan Wakil Bupatinya juga putra daerah. Betulkan prosesnya agar tujuan segera tercapai. Dan bagai kepala daerah bupati dan wakil bupati yang baru dilantik 20 Februari 2025 kemarin selamat bekerja. Kenali, Kaji, Evaluasi , Modifikasi dan Lakukan yang terbaik.

Wujudkan Indonesia Emas dari daerah. Rakyat di daerah sejahtera, mendapatkan pelayanan baik dan keadilan, yakinlah INDONESIA RAYA akan merasakannya.

Sejuta harapan harus tetap kita gantungkan agar menjadi semangat dalam mencapai tujuan. Pasundan Ekspres dan timnya tetaplah dalam satu barisan. Apapun tantangannya harus dihadapi bersama dengan penuh keriangan.

Selamat Ulang Tahun ke-17 Pasundan Ekspres. Tetap menjadi media yang kritis, dinamis dan probisnis Kebangaan warga Jawa Barat. Sukses, Sejahtera dan Jaya Selalu. Aamiin. (*)


Berita Terkini