Jangan Ganggu Pabrik Mobil Listrik PT. BYD , Dedi Mulyadi Jamin Keamanan Investasi

LANCAR: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk memastikan pembangunan pabrik mobil listrik PT BYD Motor Indonesia di Kabupaten Subang berjalan tanpa hambatan.
Bupati Reynaldy menegaskan, kelancaran akses ke Subang Smartpolitan merupakan kunci keberhasilan pengembangan kawasan tersebut. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah belum rampungnya proyek jalan tol Cipali-Patimban yang menjadi akses utama bagi kawasan industri tersebut.
“Bersama Pak Gubernur, kami mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Smartpolitan, terutama terkait belum selesainya pembangunan jalan tol Cipali-Patimban,” lanjutnya.
Reynaldy mengapresiasi dukungan penuh dari Gubernur Jawa Barat dan Menteri Pekerjaan Umum, yang dalam pertemuan tersebut langsung memberikan solusi berupa pembukaan exit tol sementara di Cipeundeuy.
Dia optimis bahwa kebijakan ini akan memberikan dampak signifikan dalam mendukung operasional Subang Smartpolitan, yang digadang-gadang menjadi pusat industri kendaraan listrik terbesar di ASEAN.
“Alhamdulillah, solusi yang didapat adalah pembukaan exit tol di Cipeundeuy untuk mendukung kebutuhan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Pak Menteri PU dan Pak Gubernur Jawa Barat yang sangat responsif dalam menangani permasalahan ini,” kata Reynaldy.
Polisi Brantas Premanisme di Kawasan Industri
Sebelumnya, Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, melakukan kunjungan ke lokasi proyek pembangunan PT BYD di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Subang, Rabu (12/3/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di sekitar kawasan industri tetap terjaga.
AKBP Ariek menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas wilayah, terutama dengan semakin berkembangnya industri di Subang. "Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah desa dan warga sekitar, untuk bersama-sama menjaga keamanan serta mencegah potensi konflik yang dapat mengganggu stabilitas daerah," terangnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat, dilakukan juga penandatanganan pernyataan bersama yang menegaskan komitmen menolak premanisme, ujaran kebencian, dan hoaks yang dapat memicu perpecahan.
Ariek menyebut, perusahaan otomotif asal China tersebut tengah membangun fasilitas industri di Subang Smartpolitan sebagai bagian dari pengembangan KEK Subang. "Dengan adanya investasi ini, diharapkan industri di Subang dapat berkembang secara berkelanjutan dan tetap dalam kondisi yang aman serta kondusif," tutupnya.(rul/cdp/ysp)