Berharap Pembangunan Merata, Warga Tunggu Realisasi Program Subang Caang

KELUHAN WARGA: Minimnya penerangan jalan umum (PJU) di beberapa jalur wisata di Subang Selatan dikeluhkan warga.
SUBANG–Program Caang yang diinisiasi oleh Bupati Subang Reynaldy menjadi angin segar bagi masyarakat Kabupaten Subang, terutama mereka yang selama ini menghadapi kondisi jalan rusak dan minim penerangan.
Program ini bertujuan untuk mewujudkan jalan yang mulus dan terang, sejalan dengan visi pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah kabupaten.
Program Caang merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjawab aspirasi masyarakat terkait kondisi jalan dan fasilitas penerangan umum. Tak hanya itu, program ini juga menjadi bagian dari target besar Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menargetkan penyelesaian seluruh jalan, baik jalan provinsi, kabupaten, maupun desa pada tahun 2027.
Bupati Subang menegaskan Caang bukan hanya sekadar proyek fisik, melainkan sebuah gerakan sinergis yang melibatkan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga partisipasi aktif masyarakat. Melalui kolaborasi tersebut, diharapkan hambatan yang selama ini menghambat pembangunan infrastruktur, terutama di wilayah-wilayah terpencil, dapat teratasi.
BACA JUGA: Geliat Investasi Masuk Subang Makin Menguat, Tahun Ini Ditarget Sebesar Rp11 Triliun
"Program ini bertujuan mewujudkan jalan yang mulus, penerangan jalan yang memadai, serta memberikan dampak nyata pada kesejahteraan masyarakat. Ketika jalan mulus dan terang, ekonomi warga akan lebih mudah tumbuh. Akses pendidikan, kesehatan, dan mobilitas harian masyarakat juga lebih terjamin," ujar Bupati dalam sebuah kesempatan.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi. Banyak warga yang menaruh harapan besar agar jalan-jalan di kampung dan desa mereka dapat segera tersentuh oleh program Caang. Apalagi selama ini, banyak daerah di Subang Selatan seperti Kasomalang, Jalancagak, dan Ciater masih menghadapi persoalan penerangan jalan umum (PJU) yang minim bahkan nyaris tidak ada.
Oyok, seorang warga Kecamatan Jalancagak, mengungkapkan bahwa wilayah-wilayah di Subang Selatan memang sangat membutuhkan program ini. “Iya, di Subang Selatan ini masih minim, bukan minim sih, lebih tepatnya belum ada penerangan jalan. Apalagi jalan menuju Ciater terus Jalancagak-Kasomalang itu gelap. Malam hari sangat rawan, terutama untuk pengendara motor,” kata Oyok pada Selasa (6/5/2025).
Hal senada disampaikan oleh pemuda setempat yang akrab disapa Siti Nurhaliza. Ia menyuarakan harapan agar program Caang tidak sekadar menjadi janji manis atau proyek yang hanya dilaksanakan di wilayah pusat kota.
BACA JUGA: Ombudsman Pertanyakan Siapa Bermain Terbitkan Sertipikat dan IMB di Lahan Negara??
"Kami sangat menunggu program ini segera direalisasikan, khususnya di daerah-daerah yang selama ini tertinggal dalam pembangunan. Jangan hanya di pusat kota atau kawasan industri saja yang mendapat prioritas. Kami juga ingin merasakan fasilitas yang layak," ujar Siti.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Kasomalang, Agung, juga menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia menilai, Caang bisa menjadi momentum untuk membangkitkan semangat gotong royong dan kepedulian warga terhadap pembangunan lingkungan.
"Pemuda siap berkontribusi. Ketika pembangunan jalan atau pemasangan PJU dilakukan, kami siap membantu pengawasan dan pelaksanaan di lapangan agar hasilnya maksimal dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat," kata Agung.
Menurut Agung, partisipasi pemuda dalam program pembangunan harus terus ditingkatkan, baik dalam bentuk tenaga, gagasan, maupun advokasi. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur tidak hanya top-down, tetapi juga bottom-up, berdasarkan kebutuhan riil masyarakat.
Seiring dengan tingginya harapan masyarakat, pemerintah Kabupaten Subang juga didorong untuk merealisasikan program Caang secara tepat sasaran dan tepat waktu. Banyak kalangan menilai bahwa pemetaan wilayah yang benar-benar membutuhkan penerangan dan perbaikan jalan harus dilakukan dengan serius dan terbuka.
Warga berharap tidak ada tumpang tindih atau ketimpangan pembangunan antara wilayah pusat dan pinggiran. Program ini harus menyasar daerah-daerah yang selama ini mengalami ketertinggalan infrastruktur, termasuk kawasan wisata, pertanian, dan sentra ekonomi desa.
“Jangan sampai karena wilayahnya jauh dari pusat pemerintahan, maka luput dari perhatian. Justru wilayah pinggiran ini yang harus diperhatikan lebih dulu karena infrastrukturnya paling butuh,” tutur Agung.
Adanya semangat kolaborasi dan sinergi, program Caang diharapkan mampu menjadi pendorong utama bagi kemajuan Kabupaten Subang. Tidak hanya memperbaiki infrastruktur dasar, tetapi juga meningkatkan rasa aman, kenyamanan, dan kualitas hidup masyarakat.