Fosil Prasejarah Ditemukan Kembali di Perbukitan Ranggawulung Subang

PENINJAUAN: Tim Arkeolog atau Kepurbakalaan Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) IX Jawa Barat, meninjau ulang penemuan Fosil Pra Sejarah. Muhammad Faishal/Pasundan Ekspres
SUBANG-Tim Arkeolog atau Kepurbakalaan Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) IX Jawa Barat, didampingi oleh tim Museum Subang dan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Subang meninjau ulang penemuan Fosil Pra Sejarah di area Perbukitan Ranggawulung pada Jum'at lalu,(18/7/2025).
Pada kegiatan tersebut, Pasundan Ekspres berkesempatan mengikuti peninjauan ulang penemuan itu di tiga titik penemuan.
Dalam perjalanan, Kepala Museum Subang Hendrik Gunawan yang ikut dalam kegiatan tersebut menjelaskan, penemuan itu sebenarnya telah mulai ditemukan sejak puluhan tahun lalu.
"Awal temuan dari 2003 yaitu berupa fragmen stegodon, tengkorak cervus (masih diliputi batu) dan fosil kayu. Penemu melaporkan ke Museum Subang yakni bapak Rasdi atau bapak Menir," ucapnya.
BACA JUGA: Alih Fungsi Lahan Pertanian Berubah Jadi Galian, Pelaku UMKM Subang Kesulitan Mendapatkan Nanas
Setelah ditindaklanjuti dan diteliti oleh Balai Arkeologi Bandung dan dinyatakan layak untuk menjadi koleksi Museum Subang.
Selang 20 tahun, sejumlah fosil lainnya kembali ditemukan di area yang sama. Hal ini yang membuat ekspedisi ini dimulai.
"Sekarang pada tahun 2025, Museum Subang mendapat laporan temuan lagi yang disinyalir masih fragmen dari fosil hewan yang sama dan tambahan taring hiu purba dari lokasi yang sama," ucapnya.
Sang penemu, Rasdi menceritakan bagaimana awal dirinya menemukan fosil-fosil fenomenal tersebut. "Pada awalnya saya sedang mengarit di sekitar area itu, tiba-tiba saya menemukan suatu barang yang bentuknya aneh," ucapnya.
BACA JUGA: DPRD Subang Dorong Percepatan Pembangunan Kawasan Industri
Dirinya juga menyebutkan penemuan baru ini dapat ditemukan juga dikarenakan adanya longsor di area tersebut.
"Jadi memang sebelum adanya penemuan baru ini, terdapat longsor beberapa waktu lalu. Dari situ terlihat memang lapisan tanahnya agak berbeda dibandingkan yang lain. Ketika mengarit di situ benar saja menemukan benda yang aneh," ucapnya.
Tim Arkeolog atau Kepurbakalaan Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) IX Jawa Barat sampai dengan saat ini masih mendalami bagaimana sejumlah fosil ini bisa ditemukan di wilayah tersebut.(fsh/ysp)