Internasional

Teror di New Orleans yang Tewaskan 15 Orang, Pelaku Diduga Terinspirasi ISIS

Teror di New Orleans yang Tewaskan 15 Orang, Pelaku Diduga Terinspirasi ISIS
Teror di New Orleans yang Tewaskan 15 Orang, Pelaku Diduga Terinspirasi ISIS (Image From: Hindustan Times)

PASUNDAN EKSPRES - Pada hari pertama di tahun yang baru, sebuah tragedi mengerikan mengguncang New Orleans. Seorang pria diduga terinspirasi oleh kelompok teroris Negara Islam (ISIS) menabrakkan kerumunan orang di Boubon Street, pusat kawasan French Quarter, mengakibatkan 15 orang tewas dan setidaknya 35 orang lainnya terluka.

Dilansir dari BBC, sekitar pukul 03:15 waktu setempat, sebuah truk pick-up Ford F-150 Lightning melaju ke trotoar untuk menghindari mobil polisi yang sedang menghalangi jalan dan langsung menabrak para pejalan kaki.

Teror di New Orleans yang Tewaskan 15 Orang, Pelaku Diduga Terinspirasi ISIS

Rekaman CCTV menunjukkan kendaraan berwarna putih itu dengan sengaja berusaha menabrak sebanyak mungkin orang yang ada di jalur tersebut.

Polisi menyebut bahwa tindakan tersebut sebagai tindakan yang disengaja. Polisi kemudian mengidentifikasi pelaku adalah Shamsud-Din Jabbar.

Kepala Kepolisian New Orleans, Anne Kirkpatrick, mengungkapkan bahwa pelaku tampaknya berusaha menabrak sebanyak mungkin orang yang ia temui.

Setelah menabrak para pejalan kaki, Jabbar tidak berhenti begitu saja. Ia juga membawa senjata dan melepaskan tembakan kepada aparat kepolisian yang ada di lokasi, melukai dua petugas. Sebagai respons, polisi menembak dan menewaskan Jabbar di tempat kejadian. 

Salah satu saksi, Whit Davis dari Shreveport, menceritakan kepada BBC bahwa setelah serangan terjadi, ia dan sekelompok orang lainnya berada di dalam sebuah bar ketika polisi sedang mengamankan lokasi.

Ketika mereka keluar, mereka melihat korban yang tewas dan terluka berserakan di jalan. 

Penyelidikan FBI mengungkapkan bahwa pelaku merupakan seorang veteran militer serta warga negara AS asal Texas.

Di dalam kendaraan yang ia kendarai, ditemukan sebuah bendera yang terkait dengan kelompok ISIS. FBI pun mulai menyelidiki kemungkinan keterkaitan Jabbar dengan kelompok teroris tersebut.

Berdasarkan penyelidikan awal, pelaku diketahui sempat menggugah video ke media sosial beberapa jam sebelum serangan. Dalam video tersebut menunjukkan bahwa ia terinspirasi oleh ISIS dan menyatakan keinginannya untuk membunuh. 

Penyelidik juga menemukan bahan-bahan yang diduga merupakan perangkat peledak improvisasi (IED) di sekitar lokasi serangan. Selain itu, sebuah senapan panjang dengan perangkat peredam suara (silencer) juga ditemukan di kendaraan Jabbar.

Menurut penyelidikan, truk yang digunakan Jabbar dalam serangan tersebut adalah truk listrik yang diyakini disewa melalui aplikasi Turo di Texas. FBI juga meyakini bahwa Jabbar tidak bertindak sendirian dalam serangan ini, khususnya dalam penempatan perangkat peledak yang ditemukan di sekitar lokasi.

Namun, hingga saat ini, pihak berwenang belum merilis bukti terkait keterlibatan rekan-rekan Jabbar dalam serangan tersebut.

Jabbar diketahui memiliki latar belakang militer yang cukup panjang. Ia bekerja di Angkatan Darat AS, termasuk di bidang sumber daya manusia dan teknologi informasi, sebelum akhirnya keluar pada tahun 2015.

Jabbar juga pernah dikerahkan ke Afghanistan antara Februari 2009 hingga Januari 2010.

Jabbar juga memiliki riwayat pendidikan di Georgia State University antara 2015 hingga 2017, di mana ia lulus dengan gelar di bidang sistem informasi komputer.

Selain itu, ia juga terlibat dalam dunia properti, memiliki lisensi agen real estate yang kedaluwarsa pada tahun 2021.

Polisi New Orleans menyebutkan bahwa mayoritas korban serangan ini adalah warga lokal yang sedang merayakan Tahun Baru, meskipun banyak turis yang juga berada di kawasan tersebut untuk merayakan malam Tahun Baru dan pertandingan Sugar Bowl, yang kini ditunda.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua