PASUNDAN EKSPRES - Kebakaran hutan yang melanda wilayah Los Angeles dalam beberapa minggu terakhir telah menjadi salah satu bencana alam paling menghancurkan dalam sejarah California.
Ribuan rumah hancur, puluhan ribu orang mengungsi, dan lebih dari 29.000 hektar lahan hangus dilalap api.
Joe Biden Bantu 100 Persen Kebutuhan Operasional
Kebakaran hutan di Los Angeles tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengancam keselamatan warga dan lingkungan sekitar.
Dua kebakaran besar, yaitu Palisades Fire dan Eaton Fire, telah menghancurkan lebih dari 5.000 bangunan dan menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan melampaui $50 miliar.
Beberapa wilayah bahkan terlihat seperti "medan perang" akibat tingkat kehancuran yang parah.
Selain kerusakan fisik, kebakaran ini juga menelan korban jiwa. Hingga saat ini, tercatat lima orang meninggal dunia, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat.
Ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kondisi cuaca yang tidak menentu, termasuk angin Santa Ana yang kuat, memperburuk situasi dengan mempercepat penyebaran api ke berbagai wilayah baru.
Pada Kamis (9/1), Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa pemerintah federal akan menanggung 100 persen kebutuhan operasional pemadam kebakaran di wilayah Los Angeles selama 180 hari ke depan.
Dalam pernyataan dari Gedung Putih, Biden menegaskan komitmen penuh pemerintah untuk membantu menangani kebakaran ini dan mendukung pemulihan wilayah yang terdampak.
"Kami bersama Anda. Kami tidak akan pergi ke mana-mana," ujar Presiden Biden, dikutip New York Times, Jumat (10/1).
Dukungan tersebut mencakup pendanaan penuh untuk semua kebutuhan operasional, termasuk biaya personel, peralatan pemadam kebakaran, dan bantuan logistik lainnya.
Selain itu, dukungan federal juga mencakup bantuan untuk pemulihan pascabencana, seperti perbaikan infrastruktur dan dukungan bagi masyarakat yang terdampak.
Sementara itu, Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, menghadapi kritik terkait persiapan kota dalam menangani kebakaran ini.
Beberapa pihak menilai bahwa peringatan dini dan langkah mitigasi yang diambil kurang memadai, sehingga memperburuk dampak kebakaran.
(ipa)
