Internasional

Perundingan Gencatan Senjata Gaza dan Israel di Doha, Dapatkah Terjadi?

Perundingan Gencatan Senjata Gaza dan Israel di Doha, Dapatkah Terjadi?
Perundingan Gencatan Senjata Gaza dan Israel di Doha, Dapatkah Terjadi? (Image From: Illustration/Pexels/Xach Hill)

PASUNDAN EKSPRES - Perundingan gencatan senjata Gaza dan Israel di Doha. Serangkaian perundingan gencatan senjata terkait konflik Gaza akan dilanjutkan pada Selasa pagi di Doha, Qatar. 

Perundingan ini bertujuan untuk menyelesaikan rincian akhir dari kesepakatan yang telah dirancang. 

Perundingan Gencatan Senjata Gaza dan Israel di Doha

Menurut seorang pejabat yang terlibat dalam negosiasi, kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza kini berada pada tahap paling dekat untuk tercapai.

Dilansir dari CBC, perundingan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk utusan Timur Tengah dari Presiden AS terpilih Donald Trump, Steve Witkoff, serta utusan pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan meninggalkan jabatan, Brett McGurk.

Selain itu, Kepala Mossad Israel David Barnea dan Kepala Shin Bet Ronen Bar turut ambil bagian.

Pada Senin malam, para mediator telah menyerahkan rancangan final dari kesepakatan kepada pihak Israel dan Hamas.

Menurut laporan, terobosan dalam pembicaraan tercapai pada tengah malam, setelah dihadiri oleh utusan dari kedua pemerintahan AS.

Presiden Biden menyatakan bahwa kesepakatan untuk memastikan pembebasan sandera dan penghentian perang di Gaza hampir terealisasi.

Naskah gencatan senjata dan pembebasan sandera ini disampaikan oleh Qatar kepada kedua pihak yang berseteru.

Pejabat yang terlibat dalam negosiasi mengatakan bahwa 24 jam ke depan akan menjadi waktu yang krusial untuk mencapai kesepakatan.

Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai kesepakatan final, baik pejabat Hamas maupun Israel mengungkapkan adanya kemajuan yang baik dalam pembicaraan.

Selama lebih dari satu tahun, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah bekerja sama untuk menengahi konflik Gaza.

Seorang pejabat keamanan Mesir di Kairo menyebut bahwa rancangan yang dikirimkan kepada kedua pihak bukanlah kesepakatan final, tetapi bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini menghambat negosiasi.

Kedua belah pihak sebenarnya telah menyepakati prinsip dasar untuk menghentikan pertempuran dengan imbalan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Namun, Hamas bersikeras bahwa kesepakatan tersebut harus mencakup penghentian perang secara permanen serta penarikan Israel dari Gaza. Sebaliknya, Israel menyatakan tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dibubarkan.

(ipa) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua