Internasional

Kemungkinan Tertunda! Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas dan Israel belum Mencapai Final

Kemungkinan Tertunda! Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas dan Israel belum Mencapai Final
Kemungkinan Tertunda! Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas dan Israel belum Mencapai Final (Image From: Pexels/Alfo Medeiros)

PASUNDAN EKSPRES - Kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas masih dipertanyakan. Israel dan Hamas telah melakukan kesepakatan gencatan senjata yang menjadi langkah awal untuk mendamaikan konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. 

Kesepakatan ini diumumkan pada Kamis (16/1), setelah melalui negosiasi panjang dengan mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. 

Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas dan Israel belum Resmi Sepenuhnya

Meskipun begitu, kesepakatan ini belum mencapai hasil akhir. Dilansir dari The Straits Times, kabinet keamanan Israel dijadwalkan bertemu sebelum pertemuan kabinet penuh untuk memberikan persetujuan atas kesepakatan tersebut. 

Namun, belum jelas apakah seluruh kabinet akan bertemu pada 17 atau 18 Januari, dan apakah gencatan senjata yang dijadwalkan mulai 19 Januari akan tertunda.

Kesepakatan ini melibatkan mediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Perjanjian mencakup gencatan senjata awal selama enam minggu, pembebasan bertahap sandera, serta pertukaran dengan ratusan sandera Palestina yang ditahan di Israel.

Menteri Luas Negeri AS Antony Blinken sebelumnya mengungkapkan bahwa ada satu masalah kecil yang memang perlu diselesaikan dalam negosiasi ini.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa masalah tersebut berkaitan dengan perselesihan mengenai identitas beberapa tahanan yang ingin dibebaskan oleh Hamas.

Para utusan Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump berada di Doha bersama dengan mediator Mesir dan Qatar untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Sementara itu, serangan udara Israel di Gaza terus berlanjut. Pada 16 Januari, otoritas Palestina melaporkan bahwa setidaknya 86 orang tewas dalam serangan udara sehari setelah pengumuman awal kesepakatan gencatan senjata.

Di sisi lain, kelompok garis keras di pemerintahan Netanyahu menentang kesepakatan ini, dengan alasan perang belum mencapai tujuannya untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya.

Sebagian warga Israel menggelar protes di Yerusalem, membawa peti mati simbolis dan memblokir jalan untuk menolak gencatan senjata.

Jika berhasil disetujui sepenuhnya gencatan senjata, pertempuran yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza, memaksa banyak warga mengungsi, hingga menimbulkan ribuan korban jiwa akan dihentikan.

Selain itu, kesepakatan ini akan menjadi peluang yang baik untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza. 

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua