Mabes Polri Selidiki Penyebab Ledakan Sumur Pertamina Cidahu Subang

INVESTIGASI: Polres Subang bersama Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri saat melakukan investigasi penyebab kebakaran di sumur Pertamina Cidahu Subang. Cindy/Pasundan Ekspres
SUBANG-Proses investigasi menyelediki penyebab ledakan pipa gas milik Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Subang di Kampung Cikaret, Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, terus berlanjut.
Pada Rabu (6/8/2025), polisi melanjutkan proses investigasi pada Rabu (6/8/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono dan dihadiri oleh Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri, Tim Inafis Polda Jabar, serta personel gabungan dari Polres Subang.
“Saat investigasi, petugas gabungan disiagakan untuk menjaga perimeter lokasi, memastikan tidak ada warga yang mendekat demi kelancaran investigaei,” terang AKBP Dony Eko Wicaksono kepada media.
BACA JUGA: Anggota DPRD Subang Akui Peredaran Rokok Ilegal Masih Marak
Sekitar pukul 10.55 WIB, lanjut Kapolres, Tim Puslabfor Bareskrim Polri tiba di lokasi dan langsung berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk menggali kronologi kejadian. Proses investigasi teknis kemudian dilakukan di titik pusat ledakan.
“Pukul 11.30 WIB, kami bersama jajaran turut meninjau langsung lokasi insiden saat proses olah tempat kejadian perkara (TKP) tengah berlangsung,” terangnya.
Dari keterangan pengawas lapangan Pertamina, kata Dony, diketahui bahwa sejak Selasa (5/8) pukul 16.30 WIB, suplai gas ke masyarakat telah kembali normal setelah dialihkan ke sumur SP Pasir Jadi Wantilan.
Sementara itu, sumur gas yang terdampak ledakan telah resmi ditutup guna keperluan perbaikan dan investigasi lebih lanjut.
BACA JUGA: Penerima PKH Berkurang, Apakah Kemiskinan di Subang Menurun?
“Polres Subang mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mendekati lokasi kejadian demi keselamatan bersama serta kelancaran proses penyelidikan,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis pada Rabu sore, tim investigasi gabungan dari Puslabfor Mabes Polri, Inafis Polda Jabar, dan Polres Subang masih terus melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab pasti terjadinya ledakan.
Sementara itu, Manager Communication Relations & CID Pertamina EP Pinto Budi Bowo Laksono mengatakan, Pertamina EP memastikan penanganan lanjut terhadap pekerja yang mengalami cedera, dan dalam keadaan sadar penuh pada saat kejadian, telah mendapatkan penanganan medis dengan baik.
"Perawatan secara intensif dilakukan pada fasilitas Burn Unit Rumah Sakit Pertamina," kata Pinto dalam keterangan tertulis yang diterima Pasundan Ekspres, Selasa petang.
Dia mengatakan, situasi di lokasi kejadian berlangsung kondusif, setelah dilakukan isolasi energi dan shut down fasilitas. Proses pemeriksaan penyebab kejadian terus berjalan untuk memastikan peristiwa ini tidak terjadi lagi di masa depan.
"Koordinasi terkait langkah-langkah mitigasi dengan SKK Migas, instansi pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya terus dilakukan untuk pemenuhan komitmen pasokan gas melalui penyesuaian pola-pola operasi dan distribusi," ujarnya.
Pasokan gas dari Pertamina EP Subang Field ke Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk Jaringan Gas Subang telah berhasil disalurkan kembali pada pukul 16.30 WIB, dengan besaran volume sekitar 100 MMBTUD (Million British Thermal Units per Day).
Senior Field Manager Pertamina EP Subang Field Ndirga Andri mengakui ada kebocoran pipa, yang menyebabkan kebakaran dan ledakan. Dia memastikan, bahwa masyarakat yang terdampak di sekitar SP Pertamina Cidahu Subang akan segera mendapati kompensasi. (cdp/ysp)