PASUNDAN EKSPRES - Strategi Donald Trump untuk lebih dekat dengan Asia. Pemerintahan Presiden Donald Trump terus berupaya memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara Asia, khususnya dalam sektor energi.
Salah satu rencana terbaru yang dibahas dalam pertemuan Trump dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, adalah proyek gas alam cair (LNG) di Alaska. Proyek ini telah lama diusulkan, tetapi menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya tinggi dan kondisi geografis yang sulit.
Namun, Trump dan timnya melihat proyek ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat ketergantungan Jepang pada energi Amerika Serikat serta mengurangi ketergantungan mereka pada impor dari Timur Tengah dan Rusia.
Latar Belakang Proyek LNG Alaska
Dilansir dari Reuters, proyek LNG Alaska bertujuan untuk membangun jalur pipa sepanjang 800 mil yang menghubungkan ladang gas di North Slope, Alaska, ke terminal ekspor di pesisir Pasifik.
Jika proyek ini berhasil, Jepang dan negara-negara Asia lainnya dapat memperoleh pasokan gas dari AS melalui rute yang lebih aman, menghindari jalur perdagangan energi yang rawan konflik, seperti Selat Hormuz dan Laut China Selatan.
Sejak lama, Jepang menjadi salah satu importir LNG terbesar di dunia. Menurut Kementerian Keuangan Jepang, sekitar 40% LNG Jepang berasal dari Australia, sementara sisanya diperoleh dari AS, Rusia, dan Timur Tengah.
Dengan proyek LNG Alaska, AS berharap dapat meningkatkan pangsa pasokan LNG mereka ke Jepang hingga 20% dalam 5-10 tahun ke depan.
Alasan Jepang Mendukung Proyek Ini
Meskipun Jepang memiliki keraguan terhadap kelayakan proyek LNG Alaska, Perdana Menteri Shigeru Ishiba memberikan dukungan dalam pertemuan dengan Trump, terutama untuk menjaga hubungan diplomatik dan menghindari kebijakan tarif yang merugikan Jepang.
Dalam pertemuan tersebut, Trump secara aktif mempromosikan proyek ini dan bahkan menggunakan peta untuk menunjukkan keuntungan strategisnya.
Menurut sumber yang hadir dalam pertemuan tersebut, Trump menekankan bahwa proyek ini akan memperkuat keamanan energi Jepang dengan mengurangi ketergantungan pada Rusia dan Timur Tengah.
Peran Asia dalam Strategi Energi AS
Selain Jepang, negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan dan Taiwan juga mempertimbangkan untuk meningkatkan impor LNG dari AS.
Trump berupaya membentuk "ikatan keamanan energi" dengan sekutu-sekutu AS di Asia melalui peningkatan ekspor LNG.
Korea Selatan
Korea Selatan sedang menjajaki investasi dalam proyek LNG di Alaska dan proyek energi lainnya di AS. Seoul berharap bahwa dengan meningkatkan impor LNG dari AS, mereka dapat memperoleh konsesi perdagangan dari Trump.
Taiwan
Taiwan, yang secara politik berhadapan dengan China, mempertimbangkan untuk meningkatkan ketergantungan pada energi AS sebagai bentuk jaminan keamanan.
Beberapa analis percaya bahwa dengan mengandalkan pasokan LNG dari AS, Taiwan dapat memastikan bahwa AS tetap menjadi sekutu utama dalam menghadapi ancaman dari China.
India
Perdana Menteri India, Narendra Modi, juga menunjukkan minat dalam meningkatkan impor LNG dari AS.
Dengan meningkatnya kebutuhan energi di India, AS melihat peluang besar untuk memperluas ekspor mereka ke negara tersebut.
(ipa)