PASUNDAN EKSPRES - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis tengah mempertimbangkan untuk secara resmi mengakui negara Palestina pada bulan Juni 2025.
Hal ini disampaikan Macron dalam sebuah wawancara eksklusif di televisi nasional France 5, Rabu (9/4), yang menandai potensi perubahan besar dalam arah kebijakan luar negeri negara tersebut terkait konflik Israel-Palestina.
Dorongan untuk Pengakuan Palestina
Dalam pernyataannya, Macron menegaskan bahwa keputusan ini tidak diambil untuk menyenangkan pihak mana pun, melainkan berdasarkan pertimbangan bahwa pada akhirnya, ini adalah langkah yang tepat secara moral dan diplomatik.
“Kita perlu bergerak menuju pengakuan (negara Palestina). Jadi dalam beberapa bulan ke depan, kita akan melakukannya. Saya tidak melakukannya untuk menyenangkan siapa pun. Saya akan melakukannya karena pada titik tertentu, itu adalah hal yang benar,” ungkap Macron, dikutip Reuters, Kamis (10/4).
Jika terlaksana, langkah Prancis ini akan menjadikan negara tersebut sebagai kekuatan besar pertama di Eropa Barat yang secara resmi mengakui kedaulatan Palestina, setelah sebelumnya sebagian besar negara besar Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang menahan pengakuan resmi.
Mendorong Pengakuan Timbal Balik terhadap Israel
Menariknya, Macron tidak hanya berbicara tentang pengakuan terhadap Palestina. Ia juga menekankan pentingnya dorongan bagi negara-negara di Timur Tengah yang selama ini menolak untuk mengakui Israel agar mengambil langkah serupa secara timbal balik.
Tujuannya adalah menciptakan dinamika kolektif yang dapat membuka jalan menuju perdamaian yang lebih menyeluruh di kawasan.
Sejumlah negara besar di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Iran, Suriah, Irak, dan Yaman hingga saat ini belum mengakui keberadaan negara Israel.
Macron berharap, dengan langkah strategis yang akan diambil oleh Prancis, beberapa negara tersebut juga bisa terlibat dalam proses pengakuan timbal balik.
Konferensi Internasional di Juni 2025
Lebih lanjut, Macron menyebutkan rencana untuk menyelenggarakan sebuah konferensi internasional yang akan dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi pada Juni 2025.
Konferensi tersebut bertujuan untuk mendorong gerakan diplomatik menuju pengakuan timbal balik antara Palestina dan Israel oleh negara-negara yang selama ini belum mengambil posisi resmi.
Konteks Global: Palestina dan Pengakuan Internasional
Meskipun Palestina telah diakui sebagai negara oleh hampir 150 negara di seluruh dunia, termasuk sebagian besar negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, pengakuan dari kekuatan besar Barat masih menjadi isu sensitif dalam diplomasi global.
Tanpa pengakuan dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, banyak kebijakan internasional terkait konflik Israel-Palestina tetap terhambat.
(ipa)