Internasional

Ibu Negara Korsel Diperiksa Kejaksaan, Perihal Kontroversi Tas Mewah Dior

Ibu Negara Korsel Diperiksa Kejaksaan, Perihal Kontroversi Tas Mewah Dior
Ibu Negara Korsel Diperiksa Kejaksaan, Perihal Kontroversi Tas Mewah Dior (Image From: Hankyoreh)

PASUNDAN EKSPRES - Ibu negara Korsel diperiksa. Jaksa penuntut di Korea Selatan telah menginterogasi ibu negara Kim Keon Hee untuk pertama kalinya terkait kontroversi penerimaan tas tangan mewah merek Christian Dior.

Dikutip dari Independent, Selasa (23/7), menurut kantor kejaksaan distrik pusat Seoul, ibu negara Kim Keon Hee telah diperiksa selama sekitar 12 jam, mulai dari pukul 13.30 hari Sabtu hingga dini hari hari Minggu.

Pemeriksaan tersebut dilakukan di sebuah gedung pemerintah yang sengaja dirahasiakan, dalam ruangan tertutup.

Ibu Negara Korsel Diperiksa Kejaksaan, Perihal Tas Mewah Dior 

Pemeriksaan terhadap ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah negara tersebut.

Pemeriksaan ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan dari pihak oposisi untuk menyelidiki dugaan bahwa Ibu Kim menerima tas tangan mewah seharga tiga juta won (setara dengan Rp35 juta) sebagai imbalan atas suatu pemberian.

Rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan Ibu Kim Keon Hee menerima tas tangan mewah merek Dior dari seorang pendeta pada tahun 2022 telah menjadi kontroversi politik yang besar di Korea Selatan.

Skandal tersebut cukup berdampak, hingga menyebabkan tingkat persetujuan publik terhadap Presiden Yoon Suk Yeol jatuh di bawah 30 persen. Partai politik Presiden Yoon juga mengalami kekalahan dalam pemilihan parlemen akibat dari kontroversi ini.

BACA JUGA: Berulah! Israel Kembali Mengirim Tank ke Wilayah Khan Younis, Sebabkan 70 Orang Tewas

BACA JUGA: Kerajaan Inggris Dari Glamor ke Kolonialisme, Ini Sisi Gelap yang Jarang Diketahui!

Sebagai informasi, di Korea Selatan, terdapat aturan yang melarang pejabat pemerintah dan pasangannya untuk menerima hadiah yang bernilai lebih dari 750 dolar atau 12 juta rupiah. Hal tersebut merupakan hukum yang berlaku, meskipun tidak ada adanya kepentingan yang nyata dalam penerimaan hadiah tersebut. 

Menurut laporan Korea Herald, pengacara ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, menyatakan bahwa dalam pemeriksaan tersebut, ibu negara sebagian besar ditanyai mengenai bagaimana tas Dior itu bisa diterima dan apakah ada permintaan tertentu yang dibuat oleh pendeta yang memberikan tas tersebut.

Seorang ajudan Ibu Kim Keon Hee mengatakan kepada penyelidik bahwa ibu Kim telah memerintahkan agar tas Dior tersebut segera dikembalikan kepada pendeta.

Namun, sang ajudan tersebut mengaku lupa untuk melakukan pengembalian karena adanya tugas lain. Sejak saat itu, tas tersebut pada akhirnya tidak digunakan dan disimpan di kantor kepresidenan. 

Berdasarkan video yang beredar, rekaman tersebut menunjukkan bagaimana sang pendeta yang bertemu dengan Ibu Kim di kantor pribadinya. Dalam video tersebut, pendeta tampak menawarkan hadiah kepada Ibu Kim.

Sang pendeta mengatakan bahwa dirinya mengenal Ibu Kim selama masa kampanye presiden. Kemudian, ia diundang untuk hadir dalam acara pelantikan pada Mei 2022.

Sebulan setelah itu, pendeta mengunjungi kantor pribadi Ibu Kim untuk mengucapkan terima kasih. Saat berada di kantor Ibu Kim, pendeta ini mengklaim bahwa ia mendengar Ibu Kim mendiskusikan pengangkatan seorang pejabat tinggi.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua