PASUNDAN EKSPRES - Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Bagus Hendraning Kobarsyih dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia tetap akan selalu berada di pihak Palestina.
“Posisi Indonesia tetap sama, tetap teguh, seperti disampaikan selalu oleh Menteri Luar Negeri RI bahwa Indonesia siap memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata Bagus, dalam acara perayaan 59 Tahun Pergerakan Fatah, di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Senin (15/1) yang mengutip dari IDN Times.
“Kita bisa lihat bahwa saat ini Palestina terus-menerus diserang Israel, namun mereka juga mendapat banyak dukungan dari dunia,” ucap Bagus lagi.
Terkait kondisi di Jalur Gaza, maka salah satu fokus utama yang Indonesia dorong saat ini adalah penghentian serangan di Jalur Gaza.
“Selain itu, bantuan kemanusiaan harus bisa masuk dengan aman dan gencatan senjata permanen serta dialog perdamaian untuk mencari solusi bagi bangsa Palestina,” ucap Bagus lagi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dijadwalkan akan hadir di Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, pada Februari 2024 mendatang untuk membela posisi Palestina.
“Menlu RI dijadwalkan memberikan pendapat lisan (oral statement) pada 19 Februari 2024 di Mahkamah Internasional dalam rangka meminta Mahkamah untuk mengeluarkan Advisory Opinion terhadap pertanyaan Majelis Umum PBB mengenai konsekuensi dan status hukum pendudukan Israel atas Palestina,” kata Iqbal, dalam keterangannya, pekan lalu.
Ini jalur yang berbeda dengan upaya hukum Afrika Selatan di Mahkamah terhadap tindakan genosida Israel di Gaza. Dalam isu Afrika Selatanl ini, Indonesia berikan dukungan moral dan politis tapi tidak bisa lakukan upaya hukum karena dasar upaya Afrika Selatan adalah Konvensi Genosida 1948, di mana Indonesia bukan Negara Pihak,” ucap Iqbal.
Sejak serangan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, kini korban tewas di Gaza tela mencapai 23.843 orang dan 60.317 orang terluka.
Hampir seluruh infrastruktur di Gaza juga hancur dan para warga Palestina kekurangan bahan pokok makanan sehari-hari serta hanya mengandalkan bantuan internasional.
(nym)