Internasional

Jadi Tersangka! Mantan Presiden Korea Selatan Bantu Menantu Dapat Jabatan di Maskapai Penerbangan

Jadi Tersangka! Mantan Presiden Korea Selatan Bantu Menantu Dapat Jabatan di Maskapai Penerbangan,
Jadi Tersangka! Mantan Presiden Korea Selatan Bantu Menantu Dapat Jabatan di Maskapai Penerbangan (Image From: The Straits Times)

PASUNDAN EKSPRES - Mantan presiden Korea Selatan bantu menantu dapat jabatan di maskapai penerbangan. Mantan Presiden Korea, Moon Jae-in, menjadi tersangka terkait dugaan kasus nepotisme yang melibatkan menantunya.

Dilansir dari Instagram @panncafe, menantunya, "Seo," diangkat sebagai direktur eksekutif di Thai Star Jet, sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah di Thailand yang didirikan oleh mantan anggota Majelis Nasional Lee Sangjik, meskipun sebelumnya tidak memiliki pengalaman di industri penerbangan. 

Mantan Presiden Korea Selatan Bantu Menantu Dapat Jabatan 

Ia hanya memiliki latar belakang kerja di industri game, namun berhasil mendapatkan posisi tinggi di maskapai tersebut pada tahun 2018. Kinerja maskapai yang menurun setelah menantunya menjabat sebagai eksekutif juga menjadi salah satu alasan dugaan nepotisme.

Moon Jae-in sendiri diduga terlibat dalam kasus ini menurut pihak kejaksaan. Ini termasuk dugaan quid pro quo terkait pengangkatan menantunya sebagai eksekutif di maskapai penerbangan tersebut. Kejaksaan meyakini bahwa gaji lebih dari 200 juta won yang diterima "Seo" saat menjabat sebagai eksekutif di Thai Star Jet adalah bentuk suap kepada mantan Presiden Moon Jae-in.

BACA JUGA: UNICEF Merilis Tender Darurat untuk Vaksin Mpox atau Cacar Monyet

BACA JUGA: Protes Besar-besaran Melanda Israel, 500.000 Orang Unjuk Rasa

Karena alasan tersebut, kejaksaan awalnya mengklasifikasikan kasus ini sebagai 'penggelapan dan pelanggaran kepercayaan maskapai penerbangan,' namun baru-baru ini mengubahnya menjadi 'kasus perekrutan istimewa maskapai penerbangan dan dukungan imigrasi luar negeri untuk anak-anak mantan presiden.'

Seorang pejabat kejaksaan mengatakan bahwa mereka melakukan penyelidikan tanpa mempertimbangkan faktor politik. Ia juga menambahkan bahwa sulit mengungkapkan rincian spesifik terkait kasus tersebut. 

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua