Internasional

Protes Besar-besaran Melanda Israel, 500.000 Orang Unjuk Rasa

Protes Besar-besaran Melanda Israel, 500.000 Orang Unjuk Rasa

PASUNDAN EKSPRES - Protes besar-besaran di Israel, enam sandera terbunuh di Gaza. Protes besar-besaran terjadi di Israel pada hari Minggu setelah enam sandera di Gaza meninggal, seolah mencerminkan kekecewaan yang semakin mendalam terhadap ketidakmampuan para pemimpin negara tersebut dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk membebaskan para tawanan Israel

Protes Besar-besaran Melanda Israel 

Menurut laporan media Israel, sekitar 500.000 orang berunjuk rasa di Yerusalem, Tel Aviv, dan kota-kota lainnya, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk berupaya lebih keras dalam memulangkan 101 sandera yang masih ada, di mana sepertiga dari mereka diperkirakan telah meninggal, menurut para pejabat Israel.

Di Yerusalem, para pengunjuk rasa memblokir jalan dan mengadakan demonstrasi di depan kediaman perdana menteri.

Rekaman dari udara memperlihatkan jalan raya utama di Tel Aviv dipenuhi oleh demonstran yang mengangkat bendera bergambar sandera yang telah kehilangan nyawa.

BACA JUGA: Kamala Harris Mendukung Senjata dan Tindak Tegas Migrasi

BACA JUGA: Penangkapan CEO Telegram di Prancis Picu Ketegangan dengan UAE

Siaran televisi Israel memperlihatkan polisi menggunakan meriam air untuk mengatasi para demonstran yang memblokir jalan. Media setempat melaporkan bahwa terdapat 29 orang yang ditangkap. 

Para pemimpin serikat pekerja mengajak untuk mengadakan pemogokan umum selama satu hari pada hari Senin.

Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan para korban tersebut di sebuah terowongan di kota Rafah, Gaza selatan, saat kampanye vaksinasi polio dilaksanakan di wilayah Palestina yang mengalami perang dan kekerasan yang meningkat di Tepi Barat yang diduduki.

Juru bicara militer, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan kepada wartawan bahwa korban yang ditemukan telah dikembalikan ke Israel.

Netanyahu, yang saat ini tengah menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 11 bulan dengan mencapai kesepakatan gencatan senjata dan membebaskan sandera yang tersisa, mengatakan bahwa Israel tidak akan berhenti sampai para pelaku ditangkap.

"Siapa pun yang membunuh sandera tidak menginginkan kesepakatan," ujarnya, dikutip Reuters, Senin (2/9).

(ipa)

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua