Internasional

Kesepakatan Gencatan Senjata Lebanon Mencapai Kemajuan, Prancis Maju paling Depan

Kesepakatan Gencatan Senjata Lebanon Mencapai Kemajuan, Prancis Maju paling Depan
Kesepakatan Gencatan Senjata Lebanon Mencapai Kemajuan, Prancis Maju paling Depan (Image From: The Economic Times)

PASUNDAN EKSPRES - Kesepakatan gencatan senjata Lebanon mencapai kemajuan, Prancis maju paling depan. Prancis bahwa mereka akan terus berusaha dalam beberapa jam ke depan untuk mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata selama 21 hari dalam konflik di Lebanon antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang didukung oleh Iran.

Kesepakatan Gencatan Senjata Lebanon Mencapai Kemajuan

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menyampaikan kepada wartawan di luar pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa kemajuan yang baik telah dicapai dalam beberapa jam terakhir dan upaya akan terus berlanjut dalam beberapa jam mendatang.

Barrot, yang dijadwalkan mengunjungi Lebanon akhir pekan ini, sebelumnya mengatakan kepada dewan yang beranggotakan 15 orang tersebut bahwa mereka berharap kedua belah pihak segera menerima kesepakatan tersebut, demi melindungi warga sipil dan memulai negosiasi diplomatik.

BACA JUGA: Lebanon: Hanya AS yang Bisa Hentikan Perang di Timur Tengah

BACA JUGA: Sebagai Pidato Terakhirnya di Rapat PBB, Biden Serukan Upaya Meredakan Konflik Timur Tengah

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa sudah saatnya mencapai solusi di perbatasan Israel-Lebanon, sehingga warga sipil dapat kembali ke rumah mereka dengan aman.

“Pernyataan yang telah kami rundingkan sekarang didukung oleh Amerika Serikat, Australia, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar,” ujar mereka dalam sebuah pernyataan bersama, dikutip Reuters, Kamis (26/9).

Sebagai informasi, Israel telah memperluas serangan udaranya di Lebanon pada hari Rabu (25/9), menewaskan sedikitnya 72 orang, menurut laporan dari pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon. Kementerian itu juga menyebutkan bahwa sebelumnya setidaknya 223 orang terluka.

Kepala militer Israel mengungkapkan bahwa serangan darat mungkin terjadi, yang dapat menimbulkan kekhawatiran jika konflik ini bisa berkembang menjadi perang yang lebih besar di Timur Tengah.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua