Internasional

Lebanon: Hanya AS yang Bisa Hentikan Perang di Timur Tengah

Lebanon: Hanya AS yang Bisa Hentikan Perang di Timur Tengah

PASUNDAN EKSPRES - Lebanon mengatakan hanya AS yang bisa hentikan pertempuran. Sebuah serangan udara Israel di Beirut pada hari Selasa (24/9) menewaskan seorang pemimpin senior Hizbullah.

Serangan roket dari kedua belah pihak membuat banyak orang khawatir akan terjadinya perang besar di Timur Tengah. Lebanon juga mengatakan bahwa hanya Amerika Serikat yang bisa membantu menghentikan konflik ini. 

Lebanon Mengatakan Hanya AS yang Bisa Hentikan Perang

Hizbullah mengonfirmasi bahwa komandan senior mereka, Ibrahim Qubaisi, tewas akibat serangan udara Israel di Beirut. Israel sebelumnya telah menyatakan bahwa Qubaisi memimpin pasukan rudal dan roket kelompok tersebut.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan kepada Al Jazeera Mubasher TV bahwa sejak serangan Israel dimulai pada Senin pagi, sebanyak 569 orang telah tewas, termasuk 50 anak-anak, dan 1.835 orang terluka di Lebanon. 

BACA JUGA: Sebagai Pidato Terakhirnya di Rapat PBB, Biden Serukan Upaya Meredakan Konflik Timur Tengah

BACA JUGA: Resmi, Thailand Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Sahkan UU Pernikahan Sesama Jenis

Serangan baru terhadap Hizbullah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang hampir setahun terjadi antara Israel dan Hamas di Gaza akan semakin memburuk, yang bisa saja mengganggu stabilitas di Timur Tengah.

Inggris juga meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon dan menyatakan telah memindahkan 700 tentaranya ke Siprus untuk membantu proses evakuasi.

Dewan Keamanan PBB mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan pada hari Rabu (25/9) waktu setempat untuk membahas konflik tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa Lebanon berada di ambang krisis, dan menekankan bahwa dunia tidak boleh membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza.

Sementara itu, dalam Sidang Umum PBB, Presiden AS Joe Biden menyerukan ketenangan, menekankan bahwa perang besar tidak menguntungkan siapa pun dan solusi diplomatik masih mungkin dicapai meski ketegangan meningkat.

Namun, Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengkritik pidato Biden sebagai pidato yang lemah dan tidak memberi harapan.

Ia menegaskan bahwa AS adalah satu-satunya negara yang bisa membawa perubahan signifikan di Timur Tengah, khususnya terkait Lebanon, mengingat Washington adalah sekutu utama dan pemasok senjata terbesar Israel.

Dalam sebuah acara di New York City, Bou Habib menyatakan bahwa Amerika Serikat adalah kunci bagi keselamatan Lebanon.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua