Internasional

Dari Salju Menjadi Hijau, Tranformasi Dramatis Antartika

Dari Salju Menjadi Hijau, Tranformasi Dramatis Antartika
Dari Salju Menjadi Hijau, Tranformasi Dramatis Antartika (Image From: News - - University of Exeter)

PASUNDAN EKSPRES - Antartika mengalami penghijauan. Antartika yang merupakan benua paling dingin di dunia harus mengalami yang namanya penghijauan pada tingkat yang dramatis karena pemanasan global.

Hal tersebut diungkapkan oleh para ilmuwan dalam sebuah penelitian baru-baru ini.

Antartika Alami Penghijauan

Dalam penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa tutupan vegetasi di seluruh Semenanjung Antartika telah meningkat lebih dari sepuluh kali lipat selama empat dekade terakhir. 

“Lanskap ini masih hampir seluruhnya didominasi oleh salju, es, dan batu, dengan hanya sebagian kecil yang dijajah oleh kehidupan tanaman,” kata salah satu penulis studi, Thomas Roland, dari University of Exeter di Inggris, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari USA Today, Selasa (15/10).

Roland menambahkan lanskap tersebut kini telah tumbuh dengan menunjukkan bahwa adanya hutan belantara yang luas.

BACA JUGA: PBB Dukung Pasukan Penjaga Perdamaian Lebanon setelah Serangan Israel

BACA JUGA: Gurun Sahara Banjir Pertama Kalinya, Hujan Deras 24 Jam

Keadaan yang terjadi terpangaruh oleh perubahan iklim antropegenik (yang disebabkan oleh manusia).

Penghijauan di Semenanjung Antartika meningkat dari kurang dari 1,1 mil persegi pada tahun 1986 menjadi hampir 14,3 mil persegi pada tahun 2021.

Antartika semakin panas, dan itu membuatnya terlihat lebih hijau. Menurut sebuah studi, suhu di Antartika telah naik dalam 60 tahun terakhir.

Pemanasan ini paling terasa di Antartika Barat dan Semenanjung Antartika, dan terjadi jauh lebih cepat dibandingkan dengan pemanasan di seluruh dunia.

Secara khusus, suhu di Semenanjung Antartika telah meningkat lebih dari 5 derajat Fahrenheit sejak tahun 1950, yang merupakan kenaikan jauh lebih besar dibandingkan dengan tempat lain di dunia. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Geoscience.

Semenanjung Antartika mengalami pemanasan yang lebih cepat daripada rata-rata global, dan kejadian cuaca panas ekstrem menjadi semakin sering terjadi di daerah tersebut. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa penghijauan di Antartika akan terus bertambah.

Olly Bartlett, salah satu penulis studi dari University of Hertfordshire, mengatakan, Tanah di Antartika sebagian besar tidak subur atau bahkan tidak ada.

Namun, peningkatan jumlah tanaman ini akan menambah bahan organik dan membantu pembentukan tanah. Ini bisa membuka kesempatan bagi tanaman lain untuk tumbuh. 

Namun, ini juga meningkatkan risiko masuknya spesies asing yang invasif, yang mungkin dibawa oleh turis, ilmuwan, atau pengunjung lainnya ke benua ini.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua