Internasional

Telah Dipastikan KBRI Tidak Ada WNI di Kecelakaan Pesawat Japan Airlines

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo telah memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI yang berada di kecelakaan pesawat di Haneda. (Dok Istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo telah memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI yang berada di kecelakaan pesawat di Haneda. 

Informasi tersebut diperoles setelah berkoordinasi dengan maskapai JAL, otoritas Bandara Hanedadan Haneda dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang.

Heri Akhmadi sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang menjelaskan pihaknya telah mendapatkan informasi bahwa tidak adanya korban jiwa dari WNI. 

"KBRI Tokyo juga mendapatkan informasi tidak ada WNI yang mengalami hambatan penerbangan di Bandara Haneda,"kata Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi.

Pada Selasa (2/1/2023) sekitar pukul 17.55 waktu setempat, pesawat AirBus A350 dari penerbangan JAL yang berangkat dari New Chitose Sapporo mengalami kebakaran setelah mendarat di Bandara Haneda.

Sebelum pesawat tersebut terbakar, Japan Airlien bertabrakan dengan pesawat JCG. 

Dalam pesawat JAL terdapat 379 penumpang berserta kru dan tidak ditemukan korban jiwa. Namun 14 diantaranya mengalami luka ringan serta tidak enak badan atas peristiwa tersebut. 

Sedangkan 5 dari 6 awak pesawat JCG meninggal dunia, dan satu pilot mengami luka yang cukup parah. 

Dilansir dari Reuters, seorang pejabat kementerian menyatakan dalam konferensi pers, pesawat JAL berusaha mendarat secara normal ketika bertabrakan dengan pesawat patroli maritim Dash-8 buatan Bombardier milik Penjaga Pantai di landasan pacu.

Tidak ada laporan mengenai mesin atau masalah lain pada pesawat tersebut sebelum pendaratan.

Pesawat Penjaga Pantai rupanya akan menuju Niigata di pantai barat Jepang untuk mengirimkan bantuan kepada mereka yang terjebak dalam gempa bumi besar di prefektur Ishikawa pada awal tahun ini.

Salah satu kemungkinan insiden adalah ada miskomunikasi ketika pertukaran komunikasi dengan pengawas penerbangan.

Adapun kejadian ini masih terus diselidiki oleh pihak terkait.

Berita Terkait