Menkes Luncurkan Portal SatuDNA, Bank Data Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

Menkes Luncurkan Portal SatuDNA, Bank Data Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik (Foto: laman resmi Sehat Negeriku Kemenkes)
PASUNDAN EKSPRES - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meluncurkan portal SatuDNA sebagai kelanjutan dari program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi), yang tahun ini memasuki tahun kedua.
Menurut Budi, implementasi teknologi genomik dalam bidang kesehatan akan sangat bermanfaat sebagai basis data kesehatan di Indonesia.
Hal ini disampaikan Budi Gunadi Sadikin dalam acara bertajuk "Future Directions in Genomics: Setting the Agenda for the Next Decade" yang digelar di Westin Hotel Jakarta, Kamis (12/9).
"Jadi, kedepannya. dari 280 juta penduduk, Indonesia akan memiliki data demografi, klinis, dan genomik yang memberikan berbagai peluang dan bermanfaat dalam big data analisis," ucap Budi, dikutip dari laman resmi Sehat Negeriku Kemenkes, Jumat (13/9).
BACA JUGA: Tips Jitu Cara Diet dengan Telur Rebus, Bisa Turun Lebih dari 10 Kg! Amazing!
Budi menjelaskan bahwa selama dua tahun program BGSi berlangsung, BGSi telah mengumpulkan sekitar 9.000 data klinis, dengan sekitar 6.000 data yang telah melalui tahap penghitungan genome sequence, dan sekitar 4.500 data telah dianalisis.
Dia menargetkan, sudah ada 10.000 data genomik yang terkumpul hingga akhir tahun ini, dan 100.000 data genomik dalam waktu lima tahun mendatang.
BACA JUGA:Kemenkes Sebut Vaksin Mpox Sudah Disetujui WHO dan BPOM, Digunakan Saat Situasi Darurat
Lebih lanjut, informasi genomik yang terdapat pada setiap individu di Indonesia akan sangat berguna dalam membantu ketepatan diagnosis dan pengobatan di masa depan.
BACA JUGA: Cara Daftar dan Ambil Nomor Antrean BPJS Kesehatan secara Online
"Orang yang kita genome sequence, datanya kita analisa, sehingga kita nanti bisa gunakan informasi ini sebagai mekanisme untuk diagnostik dan memeriksa atau terapeutik dan mengobati. Di kesehatan, tugas kita kan dua, memeriksa dan mengobati, atau istilahnya diagnostik dan terapeutik," jelasnya.
Menkes menambahkan bahwa ada tiga infrastruktur penting pendukung platform teknologi genomik.
Ketiga infrastruktur tersebut meliputi bio bank atau tempat untuk mengumpulkan dan menyimpan sample genom, bio sequence capacity atau kapasitas untuk melakukan penghitungan dan pengolahan data genomik, dan bioinformatic yang merujuk pada hasil analisa data genomik.
"Jadi, ada bio bank, bio sequence, dan bioinformatic. Tapi, ini baru infrastruktur, dan yang penting juga adalah researcher-nya," ujarnya.
Sementara itu, mengenai pusat riset program genomik ini, riset program BGSi dijalankan oleh sepuluh rumah sakit vertikal yang berfokus pada sepuluh penyakit utama.
BACA JUGA:Kemenkes: Konsumsi Antibiotik Wajib Sesuai Indikasi Medis
Ini terdiri dari kanker, penyakit metabolik, infeksi, neurodegeneratif, kardiovaskular, kesehatan usia lanjut, kecantikan dan kebugaran, kesehatan mental, kesehatan ibu dan anak, hingga penyakit langka.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Rizka Andalucia menyatakan, salah satu pemanfaatan data genomik dalam bidang kesehatan adalah menentukan jenis obat yang paling cocok untuk individu tertentu.