Durasi Puasa di Berbagai Belahan Dunia: Ada yang Cuma 1 Jam

Durasi Puasa di Berbagai Belahan Dunia: Ada yang Cuma 1 Jam (Image From: Pexels/Gül Işık)
PASUNDAN EKSPRES - Pada bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam.
Namun, durasi puasa sangat bervariasi tergantung pada lokasi geografis dan fenomena alam di masing-masing negara.
Negara-negara di belahan bumi utara cenderung memiliki durasi puasa yang lebih panjang, sementara negara di belahan bumi selatan memiliki durasi puasa yang lebih pendek.
Fenomena alam, seperti "matahari tengah malam" atau "malam kutub," juga memengaruhi lamanya waktu berpuasa di beberapa wilayah tertentu.
BACA JUGA: 4 Resep Krengsengan Daging Kambing Khas Iduladha, Gurih Pedas Bikin Ketagihan!
Durasi Puasa di Berbagai Belahan Dunia
Di negara-negara yang terletak di sekitar garis khatulistiwa, seperti Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi, durasi puasa relatif stabil, berkisar antara 12 hingga 14 jam.
Hal ini disebabkan oleh posisi matahari yang tidak terlalu jauh dari garis khatulistiwa sepanjang tahun.
Namun, di negara-negara di belahan bumi utara yang mengalami musim panas dan musim dingin yang ekstrem, durasi puasa bisa menjadi jauh lebih panjang.
BACA JUGA: 35+ Kumpulan Kata-kata Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 yang Sarat Makna dan Penuh Harapan
Sebaliknya, di belahan bumi selatan, seperti Brasil dan Afrika Selatan, durasi puasa lebih pendek karena waktu siang lebih singkat dibandingkan malam hari.
Beberapa contoh durasi puasa di berbagai negara pada Ramadan:
- Islandia & Norwegia: 19-20 jam
- Swedia & Finlandia: 17-19 jam
- Inggris & Jerman: 16-17 jam
- Turki & Mesir: 15-16 jam
- Arab Saudi & India: 13-15 jam
- Indonesia & Malaysia: 12-14 jam
- Zimbabwe & Brasil: 11-13 jam
Fenomena Puasa Ekstrem di Murmansk
Murmansk, Rusia, adalah salah satu wilayah dengan kondisi waktu yang ekstrem karena letaknya dekat dengan Kutub Utara. Di kota ini, terdapat fenomena malam kutub (polar night) saat musim dingin, di mana matahari tidak terbit sama sekali selama satu bulan penuh.
Sebaliknya, saat musim panas, matahari hampir tidak tenggelam, menyebabkan siang hari berlangsung sangat lama.
Fenomena ini berdampak pada waktu ibadah, termasuk puasa. Pada bulan Desember, umat Muslim di Murmansk pernah menjalankan puasa hanya sekitar satu jam.
Hal ini karena selisih antara waktu Zuhur dan Asar sangat singkat, bahkan Magrib tiba hanya dalam hitungan menit setelah Asar.