Hukum Ziarah Kubur saat Hari Raya Idul Fitri, Bolehkah?

Hukum Ziarah Kubur saat Hari Raya Idul Fitri, Bolehkah?

Hukum Ziarah Kubur saat Hari Raya Idul Fitri (Foto: laman resmi MUI)

تُسْتَحَبُّ فِي الْعِيدِ زِيَارَةُ الْقُبُورِ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَهْلِهَا وَالدُّعَاءُ لَهُمْ، لِحَدِيثِ: "نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا. وَفِي رِوَايَةٍ: فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآْخِرَةَ

Artinya, “Dianjurkan pada hari raya untuk ziarah kubur, mengucapkan salam kepada ahli kubur, dan mendoakan mereka, berdasarkan hadits: ‘(Dahulu) aku (Rasulullah) melarang kalian  berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah’. Dalam riwayat yang lain, ‘(Ziarah) bisa mengingatkan pada akhirat.” (Kementrian Wakaf dan Urusan Keislaman, Al-Mausu’atul Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, [Kuwait: Dar As-Shafwah: 1984], juz XXXI, halaman 268).

Ada banyak manfaat yang diraih dari ziarah kubur di hari Lebaran yakni mendoakan orang-orang yang sudah meninggal, menjaga tradisi ziarah di Indonesia, dan mendapat pahala bagi orang yang berziarah.

Doa Ziarah Kubur

Para peziarah yang hendak melakukan ziarah kubur hendaknya mengawali dengan mengucapkan salam kepada ahli kubur sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian memperbanyak bacaan Al-Qur’an, dzikir, serta mendoakan ahli kubur di daerah yang diziarahi dan semua umat Islam.

Selanjutnya, membaca Surat Al-Fatihah sebanyak tiga kali kemudian membaca Surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali, al-Falaq dan an-Nas, lalu Surat Al-Fatihah, awal Surat al-Baqarah, ayat kursi, lalu beberapa bacaan dzikir dan shalawat seperti biasa dibacakan dalam kegiatan tahlil. Bisa juga ditambahkan dengan bacaan Surat Yasin.

(inm)


Berita Terkini