Nasional

Kurikulum Merdeka Bikin Pusing Pak Mentri, Apa Gunanya Coba?

Kurikulum Merdeka Bikin Pusing Pak Mentri, Apa Gunanya Coba? (Sumber Foto YouTube Indonesia 100TH)
Kurikulum Merdeka Bikin Pusing Pak Mentri, Apa Gunanya Coba? (Sumber Foto YouTube Indonesia 100TH)

PASUNDAN EKSPRES- Seorang guru SD dari Ponorogo mempertanyakan sistem pendidikan yang sering berganti kurikulum setiap kali ada pergantian menteri.

Termasuk Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Guru tersebut mengeluhkan bahwa pendidikan di Indonesia lebih difokuskan sebagai investasi ekonomi daripada tujuan mendidik sesungguhny.

Menyebabkan banyak guru di desa merasa terbebani dengan modul dan tugas administratif, sehingga mengurangi waktu mengajar.

Guru tersebut menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka belum terbukti efektif dan hanya membingungkan para guru, khususnya di daerah.

Hal ini juga dikritisi oleh Komisi 10 yang menegaskan bahwa tidak ada rekomendasi dari OECD yang menyebutkan perlunya pergantian kurikulum untuk memperbaiki literasi dan numerasi.

Analogi kesehatan digunakan untuk menggambarkan kesalahan dalam mendiagnosis dan mengobati masalah pendidikan di Indonesia, di mana masalah utama tidak diatasi dengan solusi yang tepat.

Jurnal dari Center for Education Economics juga menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia stagnan karena masyarakat merasa puas dengan prestasi yang ada, sehingga reformasi yang diperlukan tidak dilakukan.

Evaluasi RPJMN menunjukkan bahwa target pendidikan tidak tercapai meskipun sering ada pergantian kurikulum dan peningkatan anggaran.

Banyak program pemerintah hanya merupakan pengulangan dari program sebelumnya dengan nama yang berbeda.

Perdebatan mengenai Kurikulum Merdeka dan seringnya pergantian kurikulum mencerminkan keresahan para guru dan praktisi pendidikan terhadap sistem yang ada.

Diperlukan reformasi mendasar yang fokus pada peningkatan kualitas guru dan pelatihan yang tepat.

Diharapkan kebijakan pendidikan yang lebih berkelanjutan dan matang dapat dibuat untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa

Berita Terkait