Kang Rey di Zona Inspirasi Kompas TV: Bupati Muda Subang yang Gebrak Birokrasi dan Gaungkan Budaya Sunda

Kang Rey saat menjadi narasumber ,mengawali kisahnya dengan mengenang perjalanan politiknya.
Integritas menjadi prinsip utama Kang Rey dalam memimpin. Ia bahkan mengundurkan diri dari jabatan DPRD Provinsi demi mengabdi di kampung halamannya.
“Saya tidak ingin jabatan ini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Saya bekerja lillahi ta’ala, menjaga integritas,” tegasnya.
Ia juga bertindak cepat menanggapi laporan pungli, termasuk mencopot pejabat Disdukcapil yang diduga menerima uang Rp120 ribu untuk pengurusan KTP.
Strategi Subang ke Depan: Industri, Pertanian, dan Pariwisata
Kang Rey memiliki visi besar untuk menjadikan Subang sebagai kabupaten strategis dengan sektor unggulan yang saling mendukung.
“Bandung mungkin diciptakan saat Tuhan tersenyum, tapi Subang diciptakan saat Tuhan tertawa. Kami punya semuanya—pertanian, industri, dan pariwisata. Tinggal bagaimana kami mengelola agar tidak saling bertabrakan, tapi saling menguatkan,” ujarnya penuh semangat.
Program Sosial Humanis: Ngabret Nyaah Ka Indung
Salah satu program unggulan yang banyak menarik perhatian adalah Ngabret Nyaah Ka Indung, yang menggerakkan ASN Subang untuk menjadi pendamping lansia secara sukarela.
“Satu ASN mendampingi satu orang lansia. Saya pribadi mendampingi 12. Dana sukarela yang terkumpul bisa mencapai Rp250 juta per bulan. Tapi bukan soal uangnya, ini tentang empati dan perhatian,” jelasnya.
Reformasi Pendidikan dan Kesehatan
Dalam bidang pendidikan, Kang Rey menyampaikan komitmennya memberikan seragam gratis bagi siswa baru SD dan SMP. Ia juga menargetkan program ini diperluas hingga seluruh kelas pada tahun depan.
Di sektor kesehatan, Puskesmas akan diperkuat agar layanan dasar bisa diakses tanpa harus ke kota.
Ingin Dikenang karena Dampaknya
Di akhir sesi, saat ditanya Amanda Hajj bagaimana ia ingin dikenang, Kang Rey menjawab dengan sederhana dan tulus:
“Saya ingin dikenang sebagai Bupati yang memberi perubahan dan dampak positif. Bukan untuk diri sendiri, tapi untuk masyarakat.”
Sosok Kang Rey menunjukkan bahwa kepemimpinan muda tidak hanya soal usia, tapi soal visi, keberanian, dan integritas. Melalui berbagai inovasi dan pendekatan humanis, ia memberi warna baru dalam tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia.