PASUNDAN EKSPRES- Kaesang Pangarep, putra dari Presiden Joko Widodo, telah membuat gebrakan dalam dunia politik Indonesia dengan terpilihnya sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada tanggal 25 September.

Namun, perjalanan politiknya dimulai sebelumnya, ketika pada awal April, Kaesang menyatakan ketertarikannya untuk terlibat dalam dunia politik.

Sebelum resmi bergabung dengan PSI pada tanggal 23 September, Kaesang telah mendapatkan dukungan dari relawan Ganjar Pranowo Center untuk menjadi Walikota Depok, Jawa Barat.

Seiring dengan itu, PSI juga memasang baliho dengan gambar Kaesang di kawasan Margonda, Depok. Menariknya, Kaesang juga mengaku telah menyuplai foto-fotonya sendiri untuk digunakan sebagai bahan kampanye oleh PSI.

Namun, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan PSI, Kaesang juga dikabarkan mendapat tawaran dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Puan Maharani, ketua DPP PDIP, bahkan menyatakan bahwa pihaknya akan mengkonfirmasi langsung dengan Kaesang sebelum menerima keputusannya untuk bergabung.

Kabar mengenai potensi keterlibatan Kaesang dalam politik semakin menguat ketika PSI mengunggah video yang menampilkan sosok mirip Kaesang, yang dijuluki "Mawar".

Meskipun Jokowi tidak secara eksplisit menyebutkan restunya terhadap Kaesang bergabung dengan PSI, namun pada tanggal 21 September, Jokowi menyatakan telah memberikan restu kepada Kaesang.

Dua hari setelah restu dari Jokowi, Kaesang resmi menerima KTAPSI dari Ketua Umum PSI di depan kediaman Presiden di Solo.

Kepemimpinan Kaesang telah mendapatkan dukungan dari banyak DPW dan DPD, yang menginginkan Kaesang sebagai Ketua Umum.

Pada acara Kopdarnas PSI di Jakarta Theater, Kaesang secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum PSI, menggantikan posisi Giring Ganesha.

Dalam perjalanan politiknya, Kaesang Pangarep menunjukkan komitmen dan dedikasinya untuk membangun jejak politik yang kuat di Indonesia.

Dukungan yang luas dari berbagai pihak menandakan bahwa Kaesang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan yang positif dalam dunia politik Indonesia.