Nasional

Kemenag Sampaikan Persiapan Haji 2025, Jemaah Masuk Asrama Mulai 1 Mei

Kemenag Sampaikan Persiapan Haji 2025, Jemaah Masuk Asrama Mulai 1 Mei

PASUNDAN EKSPRES - Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan sejumlah hal terkait persiapan haji 2025 yang dijadwalkan mulai pada bulan Mei mendatang.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief menyampaikan jemaah haji Indonesia 1446 Hijriyah direncanakan sudah mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. 

Kemudian, mereka akan mulai diterbangkan ke Arab Saudi pada 2 Mei 2025.

Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Kemenag tahun 2024 di Bogor pada Sabtu (16/11) yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat yakni Menteri Agama, Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama, Romo Syafi'i, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), Muhammad Irfan Yusuf, Wakil Kepala BPH Dahnil Anzar, dan seluruh jajaran pejabat eselon I dan II Kemenag.

"Insyaallah, untuk pelaksanaan haji 1446 Hijriah akan diselenggarakan pada tahun 2025. Secara proses, jemaah akan mulai masuk asrama haji tanggal 1 Mei. Pada 2 Mei sudah ada (jemaah) yang terbang. Jadi, kita hitung mundur dari situ, dan tentu banyak hal yang harus kami persiapkan untuk saat ini," ucap Hilman.

Dilansir dari laman Kemenag, Hilman menekankan pentingnya persiapan yang matang, terutama untuk memenuhi kebutuhan jemaah selama di Arab Saudi. 
Salah satu kebijakan baru yang akan diimplementasikan adalah kewajiban menyediakan makanan setiap hari bagi jemaah selama berada di Tanah Suci.

"Berbeda dengan kebijakan sebelumnya, saat ini DPR dengan kita (Kemenag) sepakat bahwa jemaah harus makan setiap harinya selama di Saudi. Kalau dulu itu ada enam hari tidak dikasih makan. Tapi, sekarang itu harus ada," paparnya.

Oleh karena itu, menurut perhitungan Kemenag, sekitar 5,4 juta makanan siap saji akan disediakan menjelang puncak haji.

Hal ini tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun 2024 yang disediakan sekitar 1,6 juta makanan siap saji.

Selain logistik, Kemenag juga memperkuat aspek edukasi jemaah melalui manasik haji yang mendukung moderasi beragama. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kerukunan internal, antar mazhab, dan antarumat beragama.

"Memang fikih haji di sana bermacam-macam. Kita juga akan mengedukasi jemaah untuk bisa memahami situasi di sana," jelas Hilman.

"Kita sudah memiliki mungkin 1.200 atau 1.500 petugas pembimbing ibadah haji profesional bersertifikat yang dilatih di berbagai kabupaten/kota melalui PTKIN yang ada. Nah ini juga akan membantu dalam proses edukasi terhadap jemaah," pungkasnya. (inm)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua