PASUNDAN EKSPRES - Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh IDN Times x Total Politik di The Plaza IDN Media HQ, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berbicara panjang lebar tentang berbagai isu, termasuk hubungan profesionalnya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan pandangannya mengenai pengabdian kepada negara. Acara yang diberi tajuk "Ngobrol Seru" ini berlangsung interaktif dan penuh wawasan, memberikan gambaran yang jelas tentang pandangan Luhut terhadap situasi politik dan peran institusi di Indonesia.
Luhut membuka diskusi dengan menekankan pentingnya menghormati institusi negara, terlepas dari perasaan pribadi. “Itu kan ini kita harus menghormati institusi, kita suka nggak suka ya harus ikut,” kata Luhut dengan tegas. Ia kemudian menyinggung hasil pemilihan presiden baru-baru ini yang menetapkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia yang baru. “Kan 96 juta jiwa milih Pak Prabowo dan dia menjadi presiden Indonesia selanjutnya,” lanjutnya.
Luhut tidak menutupi kedekatannya dengan Prabowo di masa lalu, namun ia menegaskan bahwa hubungan mereka kini berubah. “Hubungan pribadi saya sama beliau saya hormati betul tapi, hubungan saya sama Prabowo sudah tidak pribadi lagi, karena beliau sudah menjadi presiden Indonesia, saya harus mengikuti institusi,” ungkap Luhut. Ketika ditanya lebih lanjut mengenai dinamika hubungan mereka, Luhut menambahkan, “Terus kata Prabowo ‘nggak bisa gitu, Pak!’ lalu saya jawab, ‘nggak bisa kita beda-beda’. Jadi saya tetap menghormati beliau sebagai Presiden Indonesia dan Panglima Tertinggi untuk TNI.”
Luhut mengakui bahwa kedekatan mereka sebelumnya sering diwarnai dengan canda dan permainan, namun kini keadaan telah berubah. “Ya walaupun dulunya suka bermain, suka guyonan, namanya juga Mistery of Life, sekarang kan jadi atasan saya, padahal kan dulu junior saya,” katanya sambil tersenyum mengenang masa-masa tersebut.
Selain itu, Luhut juga berbicara tentang konsep pengabdian yang tidak harus terbatas pada jabatan menteri. “Kalau masalah kabinet, juga saya kan berkali-kali bilang, masalah pengabdian itu kan nggak harus jadi menteri, bisa di mana saja dan bisa apa saja,” ujar Luhut. Ia menegaskan bahwa pengabdian kepada negara dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan di berbagai tempat, tidak terbatas pada posisi atau jabatan tertentu. Pandangan ini menunjukkan fleksibilitas dan kesediaannya untuk melayani negara dalam kapasitas apapun yang dibutuhkan.
Acara Ngobrol Seru ini memberikan kesempatan kepada Luhut untuk berbicara langsung kepada masyarakat, menjelaskan posisinya dan pandangannya dalam suasana yang lebih santai dan informal. Pertanyaan-pertanyaan dari audiens pun dijawab dengan lugas dan transparan, memperlihatkan sisi lain dari seorang Luhut yang jarang terekspos di media.
Dalam acara ini, Luhut juga menyinggung berbagai program dan inisiatif di bidang kemaritiman dan investasi yang telah ia canangkan selama menjabat sebagai Menko Marves. Ia menjelaskan tentang pentingnya pembangunan infrastruktur maritim yang berkelanjutan dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. “Kita ini negara maritim, potensi kita besar sekali. Tapi tanpa infrastruktur yang memadai, sulit bagi kita untuk memaksimalkan potensi tersebut,” ujar Luhut.
Luhut juga membahas mengenai upaya pemerintah dalam menarik investasi asing dan domestik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. “Investasi itu kunci. Kita harus menciptakan iklim yang kondusif agar investor merasa aman dan nyaman untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” katanya. Ia menekankan bahwa perbaikan regulasi dan birokrasi merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Tidak hanya itu, Luhut juga berbagi pandangannya tentang pentingnya kolaborasi antar kementerian dan lembaga dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia. Ia menekankan bahwa kerja sama yang solid antar institusi adalah kunci untuk mencapai kemajuan yang signifikan. “Ini bukan kerja satu atau dua orang saja. Semua kementerian dan lembaga harus bekerja sama, saling mendukung untuk mencapai target pembangunan yang kita inginkan,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta juga menanyakan pandangan Luhut mengenai isu-isu lingkungan, terutama terkait dengan penanganan sampah plastik di laut. Menjawab pertanyaan ini, Luhut mengungkapkan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah plastik, termasuk kampanye nasional dan program-program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. “Kita harus lebih peduli terhadap lingkungan kita. Laut kita ini bukan tempat sampah. Kita harus menjaga kebersihan laut agar tetap lestari untuk anak cucu kita,” kata Luhut dengan penuh semangat.
Acara ini ditutup dengan pesan optimis dari Luhut kepada generasi muda Indonesia. Ia mendorong mereka untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi pembangunan negara. “Masa depan Indonesia ada di tangan kalian. Jangan takut bermimpi besar dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang kreatif, inovatif, dan penuh semangat untuk membawa perubahan positif,” tutup Luhut.
Bincang-bincang ini tidak hanya memberikan wawasan tentang pandangan dan kebijakan Luhut sebagai Menko Marves, tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan semangat dan dedikasinya terhadap Indonesia. Acara Ngobrol Seru ini berhasil menyajikan diskusi yang informatif dan menarik, memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai isu yang dihadapi Indonesia dan bagaimana para pemimpin negara berusaha mengatasinya.