PASUNDAN EKSPRES - Dalam acara "Kick Endy" yang tayang di kanal YouTube @MetroTV, Luhut Binsar Panjaitan, seorang tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia, mengungkapkan pandangannya tentang Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
Luhut, yang pernah diangkat oleh Gus Dur ke posisi penting dalam pemerintahan, mempertanyakan alasan di balik pencopotan Gus Dur dari kursi presiden. "Yang angkat saya ini Gus Dur, yang menaikkan pangkat saya Gus Dur," ujar Luhut. Dalam pernyataannya, Luhut menegaskan bahwa Gus Dur tidak melanggar konstitusi, tidak terlibat dalam korupsi, dan tidak melakukan pelanggaran lain yang dapat menjadi alasan kuat untuk menurunkannya dari jabatan presiden.
"Jadi kenapa diturunkan? Kenapa saya harus turun?" tambahnya dengan nada penuh keheranan. Luhut mengungkapkan bahwa dia memilih untuk tetap berdiri teguh dan tidak mundur, meskipun situasi politik pada saat itu sangat sulit. "Saya bilang saya gak akan mundur ya biar aja karam sama-sama," tegasnya.
Luhut juga menyatakan bahwa dia tidak ingin generasi mendatang melihatnya sebagai pengkhianat. "Karena saya enggak ingin orang mengatakan bahwa kakekmu itu, bapakmu itu, mengkhianati atasannya," jelas Luhut. Ia menegaskan kembali komitmennya untuk tetap setia pada Gus Dur dengan berkata, "Gak akan bisa."
Pernyataan Luhut ini mengingatkan kita pada masa pemerintahan Gus Dur yang penuh dengan dinamika politik. Gus Dur, yang dikenal sebagai tokoh pluralis dan demokrat sejati, memang sering kali menghadapi tantangan politik yang sangat besar selama masa jabatannya.
Dengan refleksi dari Luhut ini, kita diingatkan akan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Gus Dur dan pentingnya mempertahankan integritas serta loyalitas dalam dunia politik. Kisah ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana tokoh-tokoh penting dalam pemerintahan memandang peran dan kontribusi Gus Dur dalam sejarah politik Indonesia.