Nasional

Kementrian Agama Gelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramandhan

Kementrian Agama Gelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramandhan (Sumber Foto  CNN Undonesia)

PASUNDAN EKSPRES- Sebentar lagi umat Islam akan menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, dan seperti setiap tahunnya, persiapan untuk penentuan awal Ramadan dilakukan melalui sidang isbat.

Artikel ini akan membahas secara rinci persiapan menyeluruh yang dilakukan oleh Kementerian Agama, khususnya di DKI Jakarta, sebagai pusat perhatian dengan 134 titik pemantauan Hilal di seluruh Indonesia.

Sidang isbat untuk penentuan awal Ramadan tahun ini direncanakan akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada hari Minggu pukul 17.00 WIB.

DKI Jakarta, sebagai pusat perhatian, memiliki 134 titik pemantauan Hilal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Proses pemantauan akan dimulai pada pukul 16.00 WIB di Gedung Kanwil Agama, yang juga menjadi salah satu lokasi pemantauan Hilal. DKI Jakarta menjadi pusat perhatian dengan empat lokasi pemantauan Hilal.

Selain Gedung Kanwil Agama, lokasi pemantauan lainnya melibatkan Pondok Pesantren Hidayatullah Jakarta Barat, Masjid Hasyim Asyari, dan Pulau Pramuka.

Dengan total 134 titik pemantauan, upaya ini menunjukkan keseriusan dalam mencari kesaksian yang akurat.

Proses pemantauan di Gedung Kanwil DKI Jakarta tidak hanya melibatkan pengamat manusia tetapi juga mengintegrasikan teknologi.

Pada tahun 2023, Gedung Kanwil DKI Jakarta menggunakan dua jenis teleskop, termasuk teleskop theodol light. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat memberikan dimensi baru dalam pemantauan Hilal dan penentuan awal Ramadan.

Sidang isbat sendiri terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama dimulai dengan pemaparan hasil astronomi pada pukul 17.00 WIB, yang terbuka untuk partisipasi masyarakat sebagai pelapor.

Tahap kedua adalah sidang tertutup di Kementerian Agama, dihadiri oleh pihak terkait dan perwakilan dari dubes-dubes negara sahabat. Tahap ketiga, hasil sidang isbat akan disampaikan kepada publik pada pukul 19.30 WIB.

Kementerian Agama menjelaskan bahwa persiapan menyeluruh untuk sidang isbat tidak hanya mencakup aspek astronomi tradisional tetapi juga mengintegrasikan teknologi untuk memastikan akurasi dalam penentuan awal Ramadan.

Semua pihak diharapkan dapat mengikuti perkembangan sidang isbat ini dengan antusias, sambil berdoa agar Ramadan tahun ini dapat dimulai dengan penuh berkah dan keberkahan.

Semoga hasil sidang isbat membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi seluruh umat Islam di Indonesia

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua