PASUNDAN EKSPRES - Lembaga survei LSI Deni Januar Ali, sering juga disebut dengan Deni JA, baru-baru ini merilis pencatatan tentang tujuh blunder Ganjar Pranowo yang menjadi sorotan netizen dan memicu ketidakpuasan terhadapnya. Pernyataan-pernyataan kontroversial Ganjar dinilai sebagai blunder yang merugikan dirinya sendiri dan partainya, PDIP.
Menurut hasil pencatatan LSI Deni ja, Ganjar Pranowo sering membuat pernyataan yang kontroversial dan dianggap sebagai blunder. Hal ini juga berdampak pada menurunnya elektabilitasnya sebagai calon presiden. Salah satu blunder yang dicatat oleh LSI Deni ja adalah pernyataan Ganjar mengenai hobi menonton video porno.
"Pernyataan itu membuat 86,1% responden menyatakan bahwa Ganjar tidak pantas menjadi Presiden," kata peneliti LSI Deni ja, Hanggoro Doso Pamungkas.
Blunder lainnya termasuk pernyataan Ganjar mengenai petugas partai, di mana Ganjar menyebut bahwa calon presiden dari PDIP adalah petugas partai. Pernyataan ini membuat elektabilitas Ganjar dan PDIP merosot.
Selain itu, Ganjar juga menuai kontroversi terkait penolakan Timnas Israel bermain dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Penolakan ini dipandang sebagai keputusan yang bertentangan dengan komitmen Presiden Soekarno terhadap Palestina.
Ganjar juga menciptakan polemik terkait keluhan warga di Jakarta Utara dan pernyataan tentang lulusan terbaik yang tidak seharusnya menjadi MC. Semua blunder ini mengundang sorotan dan kritik dari berbagai kalangan.
Meskipun demikian, Ganjar Pranowo tetap optimis dan bersemangat menghadapi kritik yang dialamatkan padanya. Sebagai seorang pemimpin, ia berkomitmen untuk terus memperbaiki diri dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Sementara itu, respons dan reaksi publik terhadap blunder Ganjar Pranowo terus menjadi bahan perbincangan di media sosial dan ruang publik. Diharapkan dengan adanya kritik dan sorotan ini, Ganjar dan para pemimpin lainnya dapat lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan agar tidak menimbulkan kontroversi dan kebingungan di tengah masyarakat.