Nasional

Dampak Positif Kemenangan Prabowo-Gibran Indonesia Kebanjiran Proyek Dunia

Dampak Positif Kemenangan Prabowo-Gibran Indonesia Kebanjiran Proyek Dunia (Sumber Foto RRI)
Dampak Positif Kemenangan Prabowo-Gibran Indonesia Kebanjiran Proyek Dunia (Sumber Foto RRI)

PASUNDAN EKSPRES- Pemilu yang berlangsung pada di tahun 2024 lalu telah membawa keputusan menarik dengan kemenangan pasangan Prabowo Gibran.

Quick count menunjukkan bahwa pasangan ini unggul jauh dibandingkan dengan dua lawannya, menciptakan sentimen positif yang langsung tercermin pada kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

Dampak positif terlihat dari lonjakan IHSG hingga mencapai 2%, mencatat level tertinggi sepanjang masa dengan nilai perdagangan mencapai 6,1 triliun.

Selain itu, beberapa pemimpin negara, termasuk Cina, memberikan selamat kepada Prabowo Subianto, menandakan hubungan internasional yang semakin erat.

Dalam konteks ekonomi, Cina memegang peranan penting sebagai salah satu pemberi pinjaman terbesar kepada Indonesia.

Dalam peringkat tersebut, Cina menempati urutan keempat dengan pinjaman mencapai 21,04 miliar US dollar atau sekitar 28,2 triliun rupiah. Pinjaman ini telah digunakan untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.

Beberapa proyek infrastruktur yang diwujudkan melalui pinjaman Cina termasuk Waduk Jati Gede, Tol Medan Kuala Namu, dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Selain itu, investasi Cina juga merambah ke sektor industri, khususnya pertambangan.

Contohnya adalah kawasan industri Morowali yang memproduksi carbon steel dan GNI (Gunbuster Nickel Industry) di Morowali Utara yang menghasilkan bijih nikel.

Proyek paling mencolok adalah pembangunan PLTA Sungai Kayan di Bulungan, Kalimantan Utara, yang direncanakan menjadi PLTA terbesar di Asia dengan kapasitas mencapai 9.000 MW.

Seluruh proyek ini merupakan bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Cina yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, di balik berbagai potensi dan peluang, kerja sama ini juga membawa sejumlah tantangan.

Beberapa di antaranya adalah isu utang, dampak lingkungan, dan aspek sosial. Pengelolaan utang dengan bijak menjadi kunci, mengingat isu "jebakan utang" Cina yang pernah terjadi di beberapa negara.

Selain itu, proyek infrastruktur seperti PLTA Sungai Kayan juga memunculkan isu sosial terkait penggusuran desa di sekitarnya.

Lingkungan dan dampak sosial perlu dikelola secara cermat agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Dengan kemenangan Prabowo Gibran, diharapkan pembangunan infrastruktur dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Cina dapat terus berlanjut.

Investor menunjukkan optimisme, terutama dalam sektor saham, yang tercermin dari kenaikan IHSG.

Penting bagi pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah bijak dalam mengelola kerja sama dengan Cina.

Memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat jangka panjang dan mengatasi berbagai risiko potensial.

Dengan demikian, kemenangan ini bukan hanya tentang pemenangan politik, tetapi juga tentang bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan peluang global untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.

Berita Terkait