Saat Luhut Menghadapi Kritik! Tangan Kanan Presiden atau 'Duri dalam Daging'?

Saat Luhut  Menghadapi Kritik! Tangan Kanan Presiden atau 'Duri dalam Daging'?

Saat Luhut Menghadapi Kritik! Tangan Kanan Presiden atau 'Duri dalam Daging'?

Salah satu tanggung jawab besar Luhut adalah mengurus infrastruktur, termasuk proyek-proyek besar seperti Bandara Kertajati di Majalengka. Dalam hal ini, dia menjelaskan pentingnya kerjasama antar kementerian dan pemerintah daerah. "Saya selalu undang semua yang berkaitan untuk menyelesaikan masalah pasti ada hadir rapat dan tuh pasti putus itu," ujarnya.

 

Isu Keamanan dan Kekhawatiran terhadap Masa Depan

 

Luhut juga menyinggung soal intelijen dan keamanan, mengungkapkan bahwa dia sering harus berurusan dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran proyek-proyek besar. Dia mengingatkan agar para pemimpin tidak terjebak dalam kecemburuan politik yang bisa menghambat kemajuan. "Saya titip pemimpin-pemimpin itu juga jangan terus mengapa mencemburui orang yang sedang jalani," tambahnya.

 

Kritik dan Dukungan di Media Sosial

 

Luhut tidak asing dengan kritik, terutama di media sosial. Menanggapi tudingan bahwa dirinya dianggap "duri dalam daging" kabinet, Luhut dengan tegas menolak hal tersebut. "Saya nggak tahu yang tahu kan Presiden apa ya duri dalam daging itu tanggapan Anda ya berarti membantah duri dalam daging," katanya. Dia juga menjawab tuduhan lain bahwa dirinya membekingi kapal pencuri ikan asal Cina dengan berkata, "Enggaklah masa ya Maaf ya saya the kehidupan saya sebagai pencurian sudah super cukup kok ngapain gitu-gituan."

 

Kedekatan dengan Tokoh Lain dan Peran Mediasi

 

Luhut juga berbagi cerita tentang kedekatannya dengan Prabowo Subianto, mengingat masa-masa mereka bekerja sama di militer. Hubungan baik ini membantu Luhut ketika ia harus menjadi mediator antara Jokowi dan Prabowo sebelum aksi 4-11 pada tahun 2016. "Saya dengan Pak Prabowo Tuh kan hubungan baik ya beliau kan lama jadi wakil saya empat tahun kadang-kadang kita berkelahi kadang-kadang Kita berkawan," ungkapnya.

 

Refleksi tentang Karir dan Masa Depan

 

Di akhir wawancara, Luhut merefleksikan karir dan usianya, menyatakan bahwa dia dan istrinya sudah cukup puas dengan apa yang telah dicapai. "Saya dengan istri saya kan deket ya Jadi kita suka ngomong iya iya pak ya harus itu para kalau udah nggak jadi benar-benar saya yakin itu saya pintar jadi saya kalau sama dia hal-hal yang suka diskusi ingin jadi cawapresnya," jelasnya.

 


Berita Terkini