PASUNDAN EKSPRES - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi bakal menindak tegas sejumlah oknum LSM dan wartawan yang kerap memeras kepala sekolah terkait dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Hal ini terungkap dalam video terbaru di YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang diunggah pada Senin (3/2) dalam pertemuan dengan sejumlah kepala sekolah di Subang yakni Kepala Sekolah SMAN 2 Subang, SMKN 2 Subang, dan SMAN 1 Pagaden.
Dalam pertemuan tersebut, mereka menyinggung sejumlah oknum LSM dan wartawan yang kerap memeras kepala sekolah.
Modus yang digunakan pun beragam, salah satunya dengan menuding adanya penyalahgunaan pada dana BOS.
Oknum tersebut kerap mengusik dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang kemudian berujung meminta sejumlah uang.
"Suka ada yang mintain duit gak ke sekolah? Kalo turun dana BOS, suka ada ga yang ngutik-ngutik dana BOS, ujung-ujungnya minta duit?" tanya Dedi kepada para kepsek.
"Ada, dari oknum wartawan dan oknum LSM. Jadi kita itu sebenarnya seperti dianggap maling," ujar salah satu perwakilan kepala sekolah.
Mereka menyebut oknum tersebut meminta uang dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga paling besar Rp2 juta.
Bahkan, jika tidak bisa memberikan uang, oknum tersebut memaksa pihak sekolah untuk membeli barang yang mereka tawarkan.
"Kalo yang di atas sejuta, biasanya suka maksa untuk menjual barang. Misalnya foto Prabowo (pigura presiden) dan wakil presiden," ucap salah satu kepala sekolah.
Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi menegaskan praktek seperti itu harus dibasmi sebab sangat merugikan pihak sekolah.
Dedi berencana akan membuat MOU (Memorandum of Understanding) dengan seluruh aparat penegak hukum agar praktek tersebut dihilangkan di lingkungan pendidikan.
"Kalo bapak nanti didatangin orang, ngaku wartawan ngaku LSM, tujuannya minta duit, lapor dan akan saya tindaklanjuti," tegas Dedi Mulyadi.
(inm)